Proyek Kilang Tuban Pertamina Terganjal Pembatalan Izin Lahan di PTUN

Katadata
Ilustrasi, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan proyek kilang Tuban masih terkendala masalah lahan
14/5/2019, 18.11 WIB

Permasalahan Kilang Tuban ini juga sampai ke telinga Presiden Joko Widodo. Menanggapi penolakan warga tersebut, Presiden mengimbau agar segala aspirasi warga disampaikan ke kepala daerahnya baik Bupati maupun Gubernur.

"Yang penting dibicarakan kalau ada yang belum setuju, investasi itu untuk membuka lapangan pekerjaan,” kata Presiden Jokowi dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diketahui, Pertamina masih mengandalkan sejumlah kilang tua untuk memenuhi kebutuhan BBM. Kilang terakhir yang dibangun Pertamina pada 1994 yaitu kilang di Balongan, Indramayu.

Kilang Tuban pun termasuk satu dari dua kilang baru yang akan dibangun oleh Pertamina. Hingga akhir tahun lalu, Pertamina mecatat proyek kilang Tuban telah menyelesaikan bankable feasibility study (BFS), tender seleksi process licensor, basic engineering design (BED) dan front end engineering design (FEED). 

Selanjutnya Pertamina akan melakukan penandatangan kontrak process licensor, general engineering design consultant, dan PMC, pengoperasian perusahaan patungan secara penuh, pelaksanaan pembebasan lahan tahap II, dan pelatihan tenaga kerja lokal. Pertamina menargetkan proyek kilang Tuban yang investasinya mencapai US$ 15,7 miliar ini dapat selesai pada 2025.

(Baca: Batal di Situbondo, Pembangunan Kilang Minyak Tetap di Tuban)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan