Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut bahwa ada pihak-pihak yang mengintimidasi tokoh-tokoh Badan Pemenangan Nasional (BPN). Hal ini ia utarakan saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Kertanegara, Jakarta Selatan.
Prabowo mengaku prihatin dengan dipanggilnya beberapa tokoh yang mendukung BPN, mulai dari pemanggilan Bachtiar Nasir oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas tuduhan penggelapan dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS) dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Bachtiar bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri.
Prabowo menyebut upaya yang dilakukan Polri ini tidak beralasan, sebab kasus yang ditimpakan ke Bachtiar merupakan kasus lama dan ia pandang sebetulnya tidak ada unsur kejahatan ataupun usur pidana dalam peristiwa tersebut.
"Kami merasa diungkitnya kasus lama tersebut sebagai suatu tindakan sesudah pernyataan Ijtima Ulama 3 dan kami anggap sebagai upaya kriminalisasi ulama serta upaya untuk membungkam pernyataan sikap dari tokoh-tokoh masyarakat," ujar Prabowo, di Jakarta, Rabu (8/5).
(Baca Juga: Prabowo Beberkan Dugaan Kecurangan Pemilu ke Media Asing)
Selain Bachtiar, Prabowo juga mengungkit penahanan Ahmad Dhani serta pemanggilan Eggi Sudjana dan Buni Yani oleh Polri. Atas beberapa kejadian yang menimpa beberapa tokoh pendukungnya, Prabowo mengungkapkan keprihatinan.
Ia pun menyayangkan pernyataaan A.M Hendropriyono yang ditujukan kepada Muhammad Rizieq Shihab, yang disebut Prabowo pernyataan yang bernada ancaman yang dilakukan oleh orang-orang yang dekat dengan lingkaran kekuasaan saat ini.
Sekadar info, mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) A.M. Hendropriyono menyerukan agar warga negara Indonesia keturunan Arab tidak menjadi provokator berpotensi memecah belah bangsa.
Tak hanya soal pernyataan Hendropriyono, Prabowo juga menyebut bahwa upaya intimidasi serta melemahkan posisi pihaknya lewat tuduhan-tuduhan yang beredar, seperti tuduhan bahwa pihaknya merupakan pembela organisasi Islam garis keras, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Beberapa kejadian yang menimpa pihak pendukungnya disebut Prabowo justru akan menambah ketegangan. Namun, ia mengimbau agar semua pihak tetap tenang dan tidak emosional serta tidak mengambil tindakan di luar hukum.
"Pergantian pemimpin itu jangan dibikin tegang. Yang kita pikirkan adalah kebaikan seluruh rakyat," kata Prabowo.
(Baca Juga: TKN Sebut Prabowo Gunakan Strategi Konflik Venezuela)