Serikat Buruh Akan Tarik Dukungan dari Prabowo Setelah 22 Mei

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Buruh yang tergabung dalam KSPI saat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto.
Editor: Yuliawati
30/4/2019, 15.35 WIB

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menghentikan dukungan kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto setelah 22 Mei mendatang. Alasannya, setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pemenang Pilpres pada tanggal tersebut, KSPI memilih bersikap independen dan menarik batas dengan siapa saja yang terpilih sebagai presiden, termasuk Prabowo.

Ketua Departemen Bidang Komunikasi dan Media KSPI Kahar Cahyono mengatakan organisasi buruh berbeda dengan partai politik. Partai politik pengusung kemungkinan akan tetap memberi dukungan penuh kepada capres setelah pengumuman hasil Pilpres. "Sikap kami masih dukung calon presiden dan hanya sampai tanggal 22 Mei," kata Kahar kepada Katadata, Selasa, (30/4).

(Baca: Jokowi dan Pimpinan Serikat Buruh Sepakat Revisi PP Pengupahan)

Kahar menyatakan upaya ini bukan sebagai skenario jalan keluar apabila Prabowo dinyatakan kalah perhitungan suara Pilpres secara resmi.  Dia juga menyatakan langkah ini bukan upaya mengalihkan dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Pertemuan Ketua KSPI Said Iqbal dan perwakilan serikat buruh lainnya dengan Jokowi di Istana Kepresidenan di Bogor, beberapa waktu lalu, tak terkait dukungan politik. "Kami hadir dalam posisi sebagai serikat buruh, membahas May Day (peringatan Hari Buruh)," kata Kahar.

Bahkan Kahar mengatakan tidak mengundang Jokowi dalam perayaan Hari Buruh 1 Mei di Jakarta. KSPI hanya akan mengundang Prabowo. (Baca: Di Depan Ratusan Buruh, Jokowi Janji Revisi Aturan Tentang Upah)

KSPI Berharap Prabowo Bahas Kontrak Politik


KSPI memastikan Prabowo bakal hadir dalam peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5). Kahar mengatakan organisasinya belum mengetahui apa yang akan dibahas mantan Danjen Kopassus itu.

Namun, organisasinya berharap Prabowo membahas kontrak politik yang ditandatangani dengan KSPI tanggal 1 Mei 2018 lalu. "Ada sepuluh tuntutan kami saat itu," kata Kahar.

Menurut dia, kedatangan Prabowo dalam peringatan May Day 2019 yang diselenggarakan KSPI bukan pertama kali. Prabowo juga hadir dalam peringatan May Day yang digelar KSPI tahun lalu.

(Baca: Tak Dukung Jokowi dan Prabowo, Kelompok Buruh Serukan Golput)

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan kemungkinan Prabowo memberikan orasi di Hari Buruh tanpa ditemani calon wakil presiden Sandiaga Uno.  "Beliau (Sandiaga) diminta untuk mengawal suara karena cukup banyak laporan kecurangan di bawah," kata Fadli seperti dikutip dari Antara.

Peringatan Hari Buruh di Tennis Indoor Senayan akan dimulai pada Rabu (1/5) pukul 10.00 WIB. Prabowo dijadwalkan hadir di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB. KSPI memperkirakan ada sekitar 50 ribu buruh  yang bakal hadir di Senayan. Massa tersebut berasal dari tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Ada tujuh tuntutan yang bakal disuarakan dalam peringatan Hari Buruh, di antaranya menolak upah murah, penghapusan sistem outsourcing, mendesak manfaat jaminan kesehatan dan jaminan pensiun ditingkatkan, mendesak TDL (Tarif dasar listrik) dan harga sembako turun,  serta mendesak pemerintah menegakkan demokrasi yang jujur dalam Pilpres 2019. 

(Baca: Kontrak Politik Prabowo dan KSPI, soal Buruh Asing hingga Rumah DP 0%)







Reporter: Antara