Bekraf Minta Kenaikan Anggaran di Tahun 2020

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ricky Joseph selaku Wakil Kepala Bekraf memberikan paparan dalam acara Katadata Forum dengan tema "Babak Baru Industri Kreatif di Era Digital" du D'Consulate Lounge, Menteng, Jakarta Pusat (23/4).
23/4/2019, 18.37 WIB

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengeluhkan jatah anggaran yang terus turun setiap tahun. Padahal menurut Wakil Kepala Bekraf, Ricky Joseph Pesik, anggaran Bekraf seharusnya ditingkatkan karena program Bantuan Pemerintah Ekonomi Kreatif Indonesia (Banper Bekraf) sudah dijalankan tepat sasaran sesuai skema proposal dari para pelaku

"Kewenangan Bekraf untuk fasilitas sudah cukup tepat, yang perlu adalah anggarannya naik," kata Ricky di Jakarta, Selasa (23/4).

Apalagi sejauh ini Bekraf menerima banyak proposal dari pelaku usaha yang membutuhkan pengembangan fasilitas. Contohnya untuk program tahun 2019, proposal yang masuk sebanyak 1.600 permohonan namun bantuan hanya diberikan untuk 26 infrastruktur kreatif.

(Baca: Bekraf Siap Gelontorkan Dana untuk 26 Ruang Kreatif di 2019)

Ricky pun berharap ada kenaikan anggaran untuk Bekraf di tahun depan. "Untuk tahun 2020, saya akan ajukan kenaikan anggaran," kata Ricky lagi.

Ricky menyebut anggaran Bekraf tiap tahun menurun sekitar Rp 100 sampai Rp 200 miliar. Tahun 2016 lalu, Bekraf mendapatkan anggaran sekitar Rp 1,1 triliun, tetapi terjadi penyesuaian menjadi Rp 600 miliar.

Pada 2017, anggaran untuk Bekraf awalnya mencapai Rp 900 miliar. Namun dilakukan penyesuaian menjadi Rp 600 miliar.

Pada tahun lalu, anggaran Bekraf naik menjadi Rp 700 miliar. Namun kemudian turun menjadi Rp 600 miliar di tahun ini.

Padahal menurut Ricky,  penyerapan anggaran Bekraf terus melonjak. Selain itu, Bekraf juga melakukan program di daerah karena tidak memiliki perpanjangan tangan.

(Baca: Ambon Butuh Perbaikan Infrastruktur untuk Jadi Kota Musik Dunia)

Salah satu programnya adalah pembangunan infrastruktur dalam bentuk hibah kepada sarana-prasarana ekonomi kreatif seperti Jatiwangi Art Factory di Tasikmalaya atau Teater Garasi di Yogyakarta. "Pendekatan itu semuanya bisa terbantu, kami memilih membantu ratusan ribu pelaku kreatif yang fasilitasnya minim daripada menambah proyek mangkrak," ujar Ricky.

Selain itu, Bekraf juga membantu perbaikan fasilitas yang baik untuk Banjar Mili Studio milik Miroto di Yogyakarta serta Wayang Orang Barata di Jakarta. Dengan begitu penggunaan anggaran pemerintah untuk industri kreatif menjadi lebih jelas.

Reporter: Michael Reily