PLN Pastikan Posko Listrik Beroperasi Hingga Perhitungan Suara Pemilu

Arief Kamaludin|KATADATA
PT PLN (Persero) memastikan posko untuk menjaga pasokan listrik tetap ada hingga perhitungan surat suara dalam Pemilu 2019 selesai.
Editor: Sorta Tobing
23/4/2019, 07.59 WIB

PT PLN (Persero) memastikan posko untuk menjaga pasokan listrik, keandalan pembangkit, transmisi, dan distribusi tetap ada hingga perhitungan surat suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 selesai.

Khusus Regional Jawa Bagian Barat, PLN menyiapkan 57 posko siaga, dan menyediakan 2.656 personel siaga 24 jam di seluruh titik pantuan Pemilu. Hal ini untuk mempermudah pengawasan sistem kelistrikan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).

"Segala langkah antisipatif telah kami lakukan semaksimal mungkin demi terlaksananya pemilu terang," ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat Haryanto WS, pada keterangan pers, Senin (22/4).

PLN telah melakukan upaya menjaga pasokan listrik, yaitu menetapkan siaga Pemilu Presiden (Pilpres) dan legislatif 17 Maret hingga 24 Mei 2019. Kedua, menyiapkan prosedur khusus Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali periode Pemilu Presiden dan legislatif 2019. Ketiga, menyiapkan kecukupan pasokan daya dan cadangan sistem.

(Baca: Dukung Real Count Hasil Pemilu, PLN Tambah Daya Listrik Server KPU)

PLN juga menyiapkan pembangkit dan transmisi agar andal dengan mengatur jadwal pemeliharan pembangkit dan transmisi diluar masa siaga. Kelima, melakukan piket siaga dan pelaporan kondisi sistem Jawa Bali. Keenam, meningkatkan kesiagaan, menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik pada semua Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Lalu, tidak melakukan pekerjaan atau pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan.

Meningkatkan koordinasi operasi antara unit pembangkit, penyaluran dan distribusi. meningkatkan koordinasi dengan aparat terkait untuk menjaga keamanan instalasi. Kemudian, apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan kondisi defisit daya, akan diusahakan agar dampak sosial ke masyarakat minimum.

(Baca: KPU Jadi Pelanggan Prioritas, PLN Jamin Listrik Aman Saat Pilpres 2019)

Untuk sistem kelistrikan dengan status siaga akan diupayakan dengan Captive Power dan UPS (Uniterruptible Power Supply), ACO TM (Automatic Change Over Switch Tegangan Menengah). Sehingga dipastikan memiliki keandalan listrik yang baik.

Daya mampu nasional Jawa Bali sebesar 34.669 Megawatt (MW), dan memiliki beban puncak pada 17 April yaitu pada saat pencoblosan yaitu 18. 087 MW pada saat siang hari, dan 21.044 MW pada saat malam. Penyuplai pembangkit terbesar berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton. 

Reporter: Fariha Sulmaihati