Storytelling, Kunci agar Produk Ekonomi Kreatif Jadi Lebih Menarik

ANTARA FOTO | Irsan Mulyadi
Penceritaan produk jadi salah satu kunci keberlangsungan usaha.
Penulis: Michael Reily
13/4/2019, 07.00 WIB

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyatakan gaya penceritaan (storytelling) yang kuat dapat memberikan nilai tambah yang besar. Produk ekonomi kreatif menjadi lebih menarik di mata konsumen.

Triawan mengungkapkan kurasi masyarakat sangat memperhatikan konsep sebuah produk. "Storytelling itu penting," katanya dalam keterangan sosialisasi Food Startup Indonesia di Yogyakarta, dikutip Jumat (12/4).

Dia memberi contoh produk Coklat Ndalem yang menjadi salah satu sorotan dalam pagelaran Food Startup Indonesia 2018. Kemasan produk kopi dan cokelat yang ada pada Ndalem memberikan cerita yang baik sehingga produk tersebut menjadi lebih menarik.

(Baca: Industri Kreatif dalam Bidikan Para Pengusung Modal)

Menurut Triawan, pemerintah juga telah memberikan fasilitas bagi para pelaku usaha kuliner untuk dapat meningkatkan kapasitasnya dengan menyediakan calon investor, akselerator bisnis, dan pembukaan akses pasar. Triawan meminta agar masyarakat ekonomi kreatif dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut supaya lebih berkembang.

Founder Coklat Ndalem Asri Meikawati mengungkapkan penceritaan produk jadi salah satu kunci keberlangsungan usaha. Namun, selain itu, pelaku kuliner harus memperhatikan tiga aspek kunci lain supaya produk mendapatkan kurasi yang tepat.

Pertama, kualitas produk. Kedua, pengemasan yang serius dan representatif terhadap konsep. Terakhir, laporan keuangan, proses bisnis, serta prosedur standar yang jelas dalam berbisnis. Asri menambahkan, pelaku kuliner harus selalu mengutamakan proses dalam berbisnis. "Bisnis tidak akan menjadi besar kalau founder tidak meningkatkan kapasitasnya," ujarnya.

(Baca: Di Daftar Go-Food, Orins Kalahkan Martabak Anak Jokowi)

Asri mengakui, keikutsertaan Coklat Ndalem dalam Food Startup Indonesia 2018 memberikan dampak yang positif dalam jangka panjang. Asri mengaku tawaran investasi dan kolaborasi produk terhadap Coklat Ndalem masih terus berdatangan.

Sosialisasi Food Startup Indonesia 2019 mendatangkan banyak pihak potensial dalam pengembangan bisnis kuliner. Contohnya Chief Executive Officer Accelerate Indonesia Charlotte Kowara dan Food and Beverages Consultant Hasmono Group Nurito Hendro Luky Hasmoro.

(Baca: Accelerice, Pendukung Inovasi Industri Kuliner Indonesia)

Selain itu, Bekraf juga menjelaskan tentang Kreatifood untuk pemahaman permodalan sesuai kebutuhan bisnis. Kreatifood adalah program yang menghubungkan antara pelaku ekonomi kreatif sektor kuliner dan akses pasar.

Pendaftaran Demo Day Food Startup Indonesia 2019 masih terbuka lewat situs www.foodstartupindonesia.com yang bakal berakhir pada 30 April 2019. Sebanyak 50 besar pemenang startup kuliner bakal mendapatkan pengumuman pada 5 Mei 2019.

Kemudian, 50 peserta bakal mengikuti Kreatifood Expo 2019 pada 5 sampai 7 Juli 2019. Setelah itu, para peserta bakal memamerkan produk pada hari Demo Day Food Startup Indonesia tanggal 8 hingga 10 Juli 2019 di Surabaya.

Reporter: Michael Reily