Politisi PDIP Menilai Opini Pilpres Curang Sangat Berbahaya

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Para pendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto melakukan salam dua jari dalam kampanye terbuka di Lapangan GOR Wisanggeni, Tegal, Jawa Tengah, Senin (1/4/2019). Dalam kampanye yang dihadiri ribuan simpatisan tersebut, Prabowo Subianto berjanji akan membuat perubahan yang lebih baik, pemerintahan yang bersih dan perbaikan perekonomian.
Penulis: Happy Fajrian
6/4/2019, 13.10 WIB

Mengutip hasil survei SMRC pada Januari 2019, Charles mengatakan mayoritas, sekitar 80 persen, publik percaya pada integritas KPU dalam menyelenggarakan pemilu. Dengan demikian, opini kecurangan pemilu jelas bertentangan dengan opini masyarakat luas.

"Janganlah setelah melihat banyak survei yang memprediksi 02 kalah telak, lantas opini kecurangan ini dibangun. Upaya itu pasti akan sia-sia karena mandat kekuasaan datangnya dari rakyat, bukan dari elit yang mulai teriak curang saat dirinya terjepit," katanya.

Charles meminta KPU tetap fokus bekerja dan tidak terpengaruh oleh opini-opini yang dibangun untuk mendeligitimasi penyelenggaraan pemilu yang tinggal beberapa hari ke depan.

(Baca: Prabowo-Sandiaga Targetkan 1 Juta Orang Hadiri Kampanye Akbar Jakarta)

"Toh, rakyat sudah memberikan kepercayaan penuh pada KPU untuk menyelenggarakan pesta demokrasi yang jujur dan adil," ujar Charles.

Anggota Komisi I DPR RI ini juga meminta aparat keamanan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan terkait penyelenggaraan pemilu sejak dini.

Pilpres 2019 diikuti oleh dua pasangan calon capres-cawapres, yaitu nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Halaman:
Reporter: Antara