Gangguan Keamanan hingga Cuaca Ekstrem Jadi Kerawanan Pemilu di Papua

ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
Sebuah mobil melintas di ruas Jalur Trans Papua Wamena-Batas Batu, Sabtu (8/4). Jalan yang membuka isolasi antara Kabupaten Jayawijaya dengan Kabupaten Nduga sejauh 278 KM di antara celah Gunung Trikora dan Taman Laurens tersebut masih dalam proses pengerjaan yakni sepanjang 38 KM dari Wamena sudah dalam pengaspalan, sementara sisanya hingga di Mamugu masih dalam tahap pengerasan.
Penulis: Hari Widowati
31/1/2019, 09.58 WIB

(Baca: Wiranto Janji Tekan Kerawanan Pemilu 2019 di Papua)

Wakil Direktur Intelkam Polda Papua AKBP Supriagung juga menyampaikan permasalahan yang terjadi Kabupaten Nduga. "Hingga kini masih dilakukan upaya hukum bagi para pelaku pembunuhan di Distrik Mbua dan Distrik Yigi, Kabupaten Nduga," kata Supriagung.

Komisioner Kompolnas Irjen Pol Purn Yotje Mende mengatakan, kunjungan kerja Kompolnas ke Papua dilakukan untuk mengawasi dan mengevaluasi kondisi kerawanan menjelang Pemilu 2019. Hasil evaluasi akan dilaporkan sebagai rekomendasi kepada Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Presiden Joko Widodo.

"Berdasarkan monitoring dalam Pilkada dan Pilgub lalu, banyak hal-hal yang harus diantisipasi dalam hal kerawanan, Papua masuk dalam 10 besar daerah rawan dalam pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019," ujar Yotje.

(Baca: Janji Prabowo-Sandi Membangun Pipa Gas dari Papua hingga Jawa)

Halaman:
Reporter: Antara