Sementara itu, pengguna Twitter Anubis @militumcyber menggunakan tagar tersebut untuk mengkritik Prabowo. "Capres @prabowo saat pidato kebangsaan kemarin kembali sebar hoax dan memainkan politisasi atas nasib dan kematian seseorang yang langsung dibantah keluarga bersangkutan. Sudah minim strategi selain nyolong konten dan politisasi kematian seperti pilkada Jkt! #RakyatSudahMuak."

Cuitan tersebut disertai video dari kabargrobogan.com yang berisi klarifikasi dari keluarga Hardi, petani asal Kabupaten Grobogan yang disebut meninggal karena bunuh diri akibat tak mampu menanggung utang. Keluarga Hardi mengaku tidak hidup kekurangan. Mereka punya sawah yang cukup luas, sekitar 3.500 m2 yang mampu menghidupi kebutuhan keluarga. Cuitan akun @militumcyber yang memiliki 54,5 ribu pengikut tersebut di-retweet oleh 226 pengguna dan disukai 266 pengguna Twitter.

Pengguna Twitter Ulin Yusron lewat akun @ulinyusron menggunakan tagar #RakyatSudahMuak untuk melawan kabar bohong. "#RakyatSudahMuak dengan kabar bohong, hoaks, fitnah, politisasi agama. Indonesia maju lebih menarik ketimbang Indonesia punah!"

Cuitan tersebut disertai grafik hasil survei nasional Charta Politika yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 53,2% sedangkan Prabowo-Sandiaga sebesar 34,1%. Cuitan tersebut telah di-retweet oleh 49 pengguna dan disukai oleh 47 pengguna Twitter. Akun @ulinyusron memiliki 128 ribu pengikut di Twitter.

(Baca: Fenomena Nurhadi-Aldo dan Potensi Meningkatnya Golput di Pilpres 2019)

Halaman: