Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin akan memberikan pendampingan khusus kepada Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Ma'ruf Amin dalam menghadapi Debat Pilpres 2019. Pendampingan ini dilakukan agar Ma'ruf dapat mengintegrasikan konsep Nawacita 2014-2019 dan Nawacita 2019-2024, khususnya terkait masalah hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme.
"Itu secara khusus diberikan coaching untuk disampaikan," ujar Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/1).
Menurut Aria, Nawacita 2014-2019 dan Nawacita 2019-2024 merupakan satu tarikan nafas. Oleh karena itu, Ma'ruf perlu memahami mana saja program dari Nawacita 2014-2019 yang telah, sedang dijalankan, dan akan dilanjutkan pada periode mendatang.
Alhasil, Ma'ruf akan lebih fasih ketika menyampaikan berbagai kebijakan, program, dan kegiatan dalam visi-misinya ketika debat Pilpres 2019. "Di sinilah tim coaching-nya menyampaikan narasi besarnya seperti apa sampai pada kebijakan, program, dan kegiatan-kegiatan mengenai Nawacita 2019-2024," kata Aria.
Pendampingan terhadap Ma'ruf dilakukan oleh beberapa politisi yang berada dalam Koalisi Indonesia Kerja. Menurut Aria, politisi-politisi dalam Koalisi Indonesia Kerja banyak juga yang kompeten lantaran menjabat sebagai anggota DPR Komisi III. Komisi tersebut membidangi masalah hukum, HAM, dan keamanan.
(Baca: Heboh Debat Calon Presiden, KPU Dianggap Terlalu Akomodatif)
Aria mengklaim tak sulit memberikan pendampingan kepada Ma'ruf untuk Debat Pilpres 2019, khususnya untuk memadukan pemahamannya dengan Jokowi. Sebab, Ma'ruf juga merupakan seorang intelektual yang banyak berkecimpung di dunia pendidikan, data, dan analisis.
Lagi pula, Ma'ruf tak akan dijejali seluruh pengetahuan mengenai isu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Sebab, waktu pemaparan dalam Debat Pilpres nantinya tak akan terlalu lama. "Jadi lebih ke kata-kata kunci untuk membuka dan menutup hal yang disampaikan Pak Kyai, khususnya di debat yang beliau lakukan sendirian," kata Aria.
Sementara itu, TKN Jokowi-Ma'ruf tak perlu banyak melakukan pendampingan terhadap Jokowi untuk Debat Pilpres 2019. Jokowi dinilai sudah cukup banyak memahami berbagai persoalan yang ada saat ini.
Para menteri di Kabinet Kerja pun bisa memberikan masukan kepada Jokowi. Selain itu, Jokowi sudah berpengalaman melakukan debat ketika mencalonkan diri sebagai Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden. "Hanya nanti di saat akhir dalam pekan-pekan ini ada coaching berbarengan ya. Itu hal biasa yang dilakukan para kandidat-kandidat lain," kata dia.
(Baca: Saling Tuding Tim Prabowo vs Jokowi atas Ketakutan Debat Capres 2019)