Selain masalah teknis ini, kendala pelaksanaan program B20 juga terjadi dalam pengiriman FAME. Misalnya, PT Pertamina menyatakan biaya sewa kapal untuk tangki terapung atau floating storage pembawa FAME akan dibebankan kepada produsen bahan bakar nabati. FAME ini akan digunakan sebagai campuran bahan bakar biodiesel hingga 20 persen.

(Baca: Program B20, Pertamina dan Produsen Biofuel Belum Sepakati Sewa Kapal)

Namun, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan menyatakan pihaknya masih berunding terkait biaya sewa kapal tersebut dengan Pertamina. Aprobi meminta ongkos sewa dibagi dua dengan perusahaan pelat merah itu.

Padahal, program B20 ini digadang-gadang sebagai salah satu andalan pemerintah dalam menghemat devisa. Dengan terjaganya devisa, defisit neraca transaksi berjalan (CAD) pun diharapkan makin berkurang karena impor bahan bakar minyak (BBM) mengecil.

(Baca: 2019, Penghematan Devisa dari Program B20 Ditargetkan Rp 48,7 Triliun)

Halaman: