Langkah Lunglai Prabowo-Sandiaga Menarik Dukungan Warga NU

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi dan Ma\'ruf Amin serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat mengikuti rapat Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9/2018). \
Penulis: Dimas Jarot Bayu
1/12/2018, 09.18 WIB

Tidak Berdampak Nasional

Direktur Eksekutif Alvara Research Center Hasanuddin Ali menilai langkah Prabowo-Sandiaga menggaet para cucu pendiri NU tak akan berdampak secara nasional. Sebab, para cucu pendiri NU tersebut jarang terlibat aktivitas politiknya dalam skala nasional.

"Mereka relatif terbatas hanya di Jawa Timur. Jadi pengaruhnya saya kira hanya kepada pemilih di Jawa Timur," kata Hasanuddin ketika dihubungi Katadata.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menilai dukungan warga NU kepada Jokowi-Ma'ruf tak bakal beralih karena cucu pendiri NU lebih banyak berada di kubunya. Karding mencontohkan, salah satu cucu pendiri NU tersebut adalah Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid).

Yenny merupakan salah satu cucu dari KH Hasyim Asy'ari. Dia juga merupakan putri kandung dari mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Ada pula Muhammad Romahurmuziy di barisan pendukung Jokowi-Ma'ruf. Selain menjadi Ketua Umum PPP yang pemilihnya notabene didominasi warga NU, Romy -panggilan Romahurmuziy- merupakan cucu dari KH Wahab Hasbulloh.

"Kemudian ada Cak Imin (Muhaimin Iskandar) dan PKB-nya. Cak Imin merupakan cucu dari Mbah Bisri Syansuri," kata Karding.

Para cucu pendiri NU yang berada di barisan Jokowi-Ma'ruf telah teruji aktivismenya di NU. Selain itu, mereka juga dianggap lebih memiliki pengaruh kuat secara sosial politik. Dengan demikian, para cucu pendiri NU yang berada di barisan Jokowi-Ma'ruf memiliki massa yang lebih besar. "Jadi menurut saya arus utama akan ke Jokowi," kata dia.

(Baca: Survei LSI Denny JA, Pemilih NU dan Muhammadiyah Dukung Jokowi-Ma'ruf)

Halaman: