“Mengejar Fajar”: Mengupas Upaya Penyelamatan Bank Century

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Muchamad Nafi
28/11/2018, 15.00 WIB

Status krisis keuangan dan sistemiknya Bank Century kala itu terus menjadi perdebatan, bahkan hingga sekarang. Karena itulah, Metta Dharmasaputra, penulis buku ini, menyatakan hal itu menjadi salah satu pertimbangan diterbitkannya “Mengejar Fajar”.

Ide pembuatan buku ini lahir delapan tahun silam. “Berawal dari keprihatinan sejumlah tokoh akan keruhnya perdebatan seputar penyelamatan Bank Century pada November 2008, yang tanpa arah,” demikian Metta mengawali pengantarnya.

Buku ini menyajikan berbagai cerita dan fakta di balik penyelamatan bank bobrok tersebut. Bahan utamanya berpijak pada ratusan dokumen otentik, video, dan rekaman pembicaraan di sejumlah rapat. Juga ada kesaksian para sumber kunci.

Karena luasnya cakupan persoalan Century, Metta menyadari buku ini jauh dari sempurna. “Selalu terbuka ruang untuk mendiskusikan hadirnya data-data dan fakta baru yang akan semakin memperkaya buku ini.”

(Baca juga: KPK Soroti 10 Nama Pejabat dan Pengusaha dalam Kasus Century)

Ketika mengantarkan buku ini, Arianto A. Patunru, Ekonom Australian National University menyatakan tak seorang pun bisa memastikan apakah selamatnya perekonomian Indonesia setelah itu karena kebijakan bailout Bank Century atau bukan. Dia menilai tidak mungkin ada komparasi empiris di antara kedua opsi tersebut.

Sebab, Indonesia tidak pernah mengalami ancaman krisis dengan skala yang kurang-lebih sama, lalu tidak melakukan bailout tapi keluar dengan selamat. “Meski begitu, fakta bahwa perekonomian Indonesia telah selamat dari jurang krisis mungkin sedikit-atau-banyak disebabkan oleh kebijakan bailout tersebut,” ujarnya.

Halaman: