Direktur Pertamina Diangkat Jadi Dirut PGN

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Ihya Ulum Aldin
10/9/2018, 13.50 WIB

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) hari ini. Dalam RUPS ini pemegang saham memberhentikan Direktur Utama PGN Jobi Trinanda. Sebagai gantinya, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina Gigih Prakoso diangkat menjadi Direktur Utama PGN yang baru.

Penunjukan Gigih sebagai Dirut PGN merupakan bentuk konsolidasi holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor minyak dan gas (migas). Sejak Maret lalu, PGN resmi menjadi anak usaha Pertamina melalui berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham Pertamina.

"Pergantian direksi ini merupakan keputusan dari pemegang saham Seri A Dwiwarna, yaitu Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," kata Komisaris Utama PGN IGN Wiratmaja Puja usai RUPS-LB di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (10/9).

(Baca: Menteri Rini Berencana Rombak Direksi Pertagas)

Gigih bukan orang baru di PGN. Sebelum menjabat sebagai direktur di Pertamina, dia pernah menjabat Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN sejak Mei 2017 hingga Agustus 2017. gelar Doktor Ekonomi dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan University of Kentucky, Amerika Serikat ini sempat menjadi Komisaris di PT Pertamina Patra Niaga dan Senior Vice President Corporate Strategic Growth Pertamina.

Direktur Infrastruktur & Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan Gigih merupakan salah satu panitia saat lakukan integrasi PGN, Pertamina, dan Pertagas. "Gigih sudah tahu diskusi kami di Pokja Infrastruktur, Pokja Visi-Misi dan Pokja Komunikasi. Kami punya komitmen menjalankan integrasi. Jadi, sebenarnya apa yang sudah sepakati tetap dijalankan," ujarnya.

Dengan menjadi Dirut PGN yang mewakili Pertamina, peran Gigih sangat penting dalam menyatukan PT Pertagas dan PT PGN Tbk untuk membentuk subholding gas. Seperti diketahui, PGN akan mengambil alih 51% saham Pertagas dengan nilai akuisisi sebesar US$ 1,2 miliar atau setara Rp16,6 triliun. Proses akuisisi ini dilakukan bertahap, mulai 29 September 2018.

(Baca: Jadi Holding, Pertamina Klaim Punya Pipa Gas Terbesar di Asia)

RUPS-LB hari ini hanya mengganti posisi Diru PGN, sedangkan direksi yang lain tetap. Direktur Komersial ditempati Danny Praditya, Direktur SDM dan Umum Desima E. Siahaan, Direktur Infrastruktur dan Teknologi Dilo Seno Widagdo, dan Direktur Keuangan Said Reza Pahlevy.

Selain membahas soal direksi, RUPS-LB ini juga memaparkan dan mengevaluasi kinerja semester I-2018 perusahaan, melakukan perubahan anggaran dasar perusahaan, dan mengubah susunan pengurus perusahaan.

Pada Semester I-2018, PGN membukukan pendapatan sebesar US$ 1,62 miliar dan laba bersih mencapai US$ 145,94 juta. Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada semester I-2017, PGN memperoleh pendapatan sebesar US$ 1,41 miliar dengan laba bersih US$ 50 juta. Artinya selama Januari-Juni 2018, perusahaan berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 191,8%.