Menanti Gaya 'The New Prabowo' untuk Gaet Kaum Milenial

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Prabowo Subianto akan rebranding diantaranya meninggalkan kemeja putih berkantong empat.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
26/8/2018, 16.13 WIB

(Baca juga: Tebar Ketakutan, Prabowo Dinilai Ikuti Strategi Trump saat Pilpres AS)

Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 12-19 Agustus 2018, Prabowo-Sandiaga hanya mendapatkan perolehan suara sebesar 29,5%. Sementara, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf kini telah mencapai 52,2%.

Hasil survei tersebut juga menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf yang lebih dekat dengan segmen pemilih millenial dengen elektabilitasnya mencapai 50,8%. Sementara Prabowo-Sandi hanya memperoleh suara sebesar 31,8%.

"The New Prabowo memang harus dilakukan," kata Rully di kantornya, Jakarta, Jumat (24/8).

Meski demikian, Rully menilai proses rebranding Prabowo tak akan berjalan mulus.  Tim pendukung Jokowi diperkirakan akan tetap menggunakan isu-isu Pilpres 2014 yang menggerus Prabowo. Misalnya isu keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis 1998.  

(Lihat: CSIS: Generasi Milenial Optimis Jokowi-JK Mampu Tingkatkan Pembangunan).

 Jokowi juga dianggap memiliki citra lebih positif di mata masyarakat saat ini. Sebab, Jokowi sebagai inkumben telah memiliki platform dan kinerja yang bisa dirasakan masyarakat.

Karenanya, Prabowo dinilai perlu menjual isu-isu yang lebih menarik dan tidak basi dalam kampanyenya melawan Jokowi-Ma'ruf. Selain itu, sinergi antara Prabowo dengan Sandiaga perlu lebih diintensifkan.

Alasannya, sosok Sandiaga dianggap dapat menjadi representasi pemilih muda saat ini. "Jadi yang dilihat nanti sebenarnya konteks mereka secara paket Prabowo-Sandi, bukan Prabowo secara personal," kata Rully.

Halaman: