Kerucutkan Dua Cawapres, Gerindra Harap Koalisi PAN dan PKS Solid

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) menyaksikan keterangan pers yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) seusai pertemuan tertutup di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Penulis: Yuliawati
6/8/2018, 15.22 WIB

Berdasarkan informasi yang beredar, pemilihan cawapres ini membuat kubu koalisi Gerindra dengan PKS dan PAN menjadi goyah. Muncul spekulasi, Gerindra memilih Prabowo bersanding dengan AHY karena memiliki elektabilitas yang lebih unggul dibandingkan yang lain.

Sementara itu PKS bersikeras agar Gerindra mengikuti petunjuk dari forum Ijtimak Ulama yang merekomendasikan dua cawapres yakni Salim dan Abdul Somad. "Kami mendapat amanah dari para ulama yang hadir untuk mengawal hasil Ijtima," kata Kabid Humas DPP PKS Ledia Hanifa.

(Baca juga: Demokrat Klaim Jadi Penentu Kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2019)

Sementara itu PAN dikabarkan masih tetap berkomunikasi dengan kubu pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap dirinya bertemu dengan Sekjen PAN Eddy Soeparno terkait kemungkinan partai berlambang matahari itu bergabung dengan koalisi Jokowi.

Menanggapi kabar 'goyahnya' koalisi di kubu pendukung Prabowo, Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria membantahnya. Dia mengatakan keempat partai yakni Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN solid mendukung Prabowo.

Namun, dia tak bisa memastikan bila tak ada perubahan dalam dukungan politik. "Partai pendukung Jokowi memang berharap menarik PAN, itu wajar saja selama belum ada pendaftaran resmi di KPU nanti," kata Riza.

Halaman: