Cak Imin Disebut Tak Masuk Daftar Cawapres Jokowi, Apa Langkah PKB?

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Warga Nahdliyin mengikuti deklarasi dukungan Cak Imin sebagai Calon Wakil Presiden 2019 di Pondok Pesantren Bahrul Hidayah Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (17/2/2018).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
11/7/2018, 12.05 WIB

Ketua Umum PDI P Megawati menyerahkan daftar nama calon wakil presiden kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Minggu (8/7) kemarin. Daftar cawapres yang diserahkan telah mengerucutkan menjadi hanya beberapa nama.

Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan, daftar pendek cawapres Jokowi yang terdiri dari tiga hingga lima orang hanya diketahui Megawati. Dalam daftar panjang sekitar 10 orang, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sempat masuk, namun kemungkinan tak ada dalam daftar pendek.

"(Muhaimin) masuk dalam daftar panjang, namun apakah masuk daftar pendek dan prioritas, hanya Ketua Umum PDIP dan Jokowi yang tahu," kata Hendrawan, dikutip dari Antaranews.com.

(Baca juga: Golkar Klaim Tak Terlibat Usulan Cawapres Jokowi dari Megawati)

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Katadata.co.id, terdapat beberapa nama yang masuk daftar pendek cawapres Jokowi di antaranya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang, dan Ketua Partai Golkar Airlangga Hartato.

PKB masih optimistis jika Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar bakal dipilih Presiden Jokowi sebagai cawapres di Pilpres 2019. PKB tak percaya nama Cak Imin, sapaan Muhaimin, tidak dimasukkan sebagai kandidat cawapres Jokowi.

"Jokowi-Cak Imin ini ideal, satu lebih nasionalis-liberal, satu nasionalis-agamis," kata Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid di Jakarta, Selasa (10/7).

Jazilul mengatakan, informasi mengenai sepuluh nama kandidat Jokowi yang beredar saat ini belum tentu benar.  Jika pun Cak Imin benar terpental dari bursa cawapres, PKB belum menentukan langkah lanjutan. Alasannya, PKB yakin jika Jokowi akan memilih Cak Imin.

"Belum dipikirkan, yang dipikirkan PKB sampai saat ini fokus Jokowi dan Cak Imin, tidak ada fokus lain," kata Jazilul.

(Bacaa juga: Kans TGB, Moeldoko & Anies di Bursa Cawapres Jokowi)

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio memperkirakan PKB kemungkinan kecil berpaling dari Jokowi jika Cak Imin tak dipilih sebagai cawapres. Alasannya, PKB sudah menikmati keuntungan selama berkoalisi mendukung Jokowi.

Keuntungan itu terlihat dari empat nama kader PKB yang saat ini telah menduduki kursi menteri. Mereka yakni Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo; Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi; dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

"Kalau tak dipilih, paling strategis tetap mendukung Jokowi lagi," kata Hendri.

Meski demikian, PKB masih memiliki opsi membentuk poros baru dengan partai Islam lainnya. Saat ini, Hendri menilai masih ada dua partai Islam lainnya yang dapat dibujuk PKB untuk berkoalisi, yakni PKS dan PAN.

Hendri memprediksi pembentukan poros partai Islam dapat mempengaruhi konstelasi politik dalam Pilpres 2019. Koalisi ketiga partai ini dapat menggalang pemilih Islam dari kalangan NU dan Muhammadiyah. Tak hanya itu, koalisi ini juga diuntungkan lantaran didukung simpatisan PKS yang cukup kuat di akar rumput.

"Akan buat pening partai-partai nasional bila koalisi partai Islam ini terbentuk," kata Hendri.(Baca juga: Survei Cawapres, AHY, Bersaing dengan Gatot Nurmantyo dan Cak Imin)