Golkar Klaim Tak Terlibat Usulan Cawapres Jokowi dari Megawati

Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi dan Megawati di Istana Kepresidenan.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
9/7/2018, 18.11 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengantongi nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2019 dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/7) malam. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim belum mengetahui dan tak diajak berkomunikasi perihal cawapres yang diajukan PDIP.

“Belum, kami tunggu saja. Golkar (sendiri) kan sudah menyerahkan (cawapres) kepada bapak Presiden,” kata Airlangga di Istana Bogor, Senin (9/7).

Dalam beberapa kali kesempatan, Golkar menyatakan solid mengusung Airlangga Hartarto sebagai cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Namun, Airlangga menyatakan dia menyerahkan sepenuhnya keputusan cawapres kepada Jokowi. 

"Kami serahkan kepada bapak Presiden," kata Airlangga.  (Baca juga: Didukung Elite Golkar, Airlangga Siap Bersaing sebagai Cawapres Jokowi)

Sementara itu, Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDIP (nonaktif) Puan Maharani mengatakan pertemuan antara Jokowi dan Megawati tak melibatkan partai lain karena bersifat hubungan dua belah pihak. 

"Itu diskusi antara calon presiden dengan salah satu ketua umum. Jadi bisa saja namanya itu dari beliau berdua, atau bagaimana," kata Puan.  

Adapun cawapres hasil rembukan partai koalisi saat ini masih dalam tahap pematangan dengan jumlah yang semakin kecil. "Pasti sudah adalah (cawapres), karena waktu (pendaftaran capres-cawapres) sebulan lagi. Tinggal dimatangkan saja."

Pertemuan Batu Tulis

Pertemuan antara Jokowi dan Megawati di Istana Batau Tulis membicarakan cawapres berlangsung selama hampir dua jam."Nama sudah mengerucut dan sudah dikantongi Pak Jokowi," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Meski telah mengantongi nama, Jokowi masih belum mau mengumumkan siapa nama cawapresnya. Hasto mengatakan, nama tersebut akan diumukan pada waktu yang tepat.

Dia pun meminta agar publik sabar menunggu pengumuman nama cawapres Jokowi. "Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur," kata Megawati melalui Hasto.

(Bacaa juga: Kans TGB, Moeldoko & Anies di Bursa Cawapres Jokowi)

Selain membahas soal Pilpres 2019, pertemuan antara Megawati dan Jokowi juga dilakukan untuk membahas hal-hal strategis. Hasto memaparkan, beberapa hal strategis tersebut antara lain mengenai hasil kunjungan Presiden Bank Dunia dan persiapan Asian Games.

Hasto menambahkan, pertemuan antara Megawati dan Jokowi dilakukan secara periodik di Istana Merdeka, Istana Bogor, maupun Istana Batu Tulis.

Istana Batu Tulis dianggap cocok karena lokasinya yang menghadap Gunung Salak dengan gemuruh air sungai yang menciptakan suasana kontemplatif, serta membangun suasana kebatinan yang baik untuk membahas berbagai agenda strategis bangsa dan negara, jauh di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Menurut Hasto, pertemuan tersebut menepis berbagai anggapan dari para pengamat politik yang mencoba memisahkan Jokowi dengan Megawati dan PDIP. Hasto menilai, kepemimpinan Megawati dan Jokowi merupakan suatu kesatuan dan saling melengkapi.

"Ibu Mega sangat kokoh dalam prinsip dan berpolitik dengan keyakinan untuk rakyat, sementara Pak Jokowi dengan kemampuan teknokratisnya serta model kepemimpinan yang membangun dialog, merangkul, dan terus membumikan Pancasila dalam tradisi kepemimpinan yang turun ke bawah, atau merakyat," kata Hasto.

(Baca juga: Menanti Kejutan Capres-Cawapres Jelang Pendaftaran Pilpres)