Ditunjuk Jokowi Jadi Calon Panglima TNI, Marsekal Hadi: Mohon Doa

ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (7/4).
Editor: Yuliawati
5/12/2017, 10.53 WIB

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto meminta dukungan publik atas pengajuan dirinya sebagai sebagai calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hari ini DPR mengadakan Rapat Paripurna membahas surat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajukan Hadi sebagai calon Panglima TNI.

"Mohon doanya," kata Hadi di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (5/12). Hadi mengunjungi Istana Kepresidenan bersama pejabat lainnya dalam rangka pembahasan Persiapan Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017.

Hadi enggan menjelaskan lebih lanjut latar belakang pencalonannya. Dia mengatakan Surat Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang dikirimkan ke DPR telah menjelaskan permintaan Jokowi. 

(Baca: Jokowi Kenal KSAU Hadi Sejak Lama, Istana: Diajukan Karena Kemampuan)

Presiden Jokowi mengajukan Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018. Jokowi beralasan Hadi memiliki kepemimpinan yang kuat serta bisa membawa TNI ke arah profesional. Dirinya yakin TNI nantinya akan sesuai jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, serta tentara profesional.

"Saya yakin beliau memiliki kemampuan dan kepemimpinan yang kuat," kata Jokowi dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden.

Jokowi menyerahkan mekanisme pemilihan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Setelah mendapat persetujuan, baru Hadi dapat menggantikan Gatot. "Mekanisme itu yang kami ikuti," katanya. (Baca: Jokowi Ajukan KSAU Marsekal Hadi Gantikan Panglima TNI Gatot Nurmantyo)

Adapun isi lengkap surat yang disampaikan Presiden Jokowi kepada DPR sebagai berikut:

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution