Indeks Demokrasi Jakarta Anjlok Drastis Akibat Kampanye Pilgub

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Masa kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
14/9/2017, 20.37 WIB

 (Baca: CSIS: Elektabilitas Jokowi Teratas, AHY dan Gatot Merambat Naik)

Aspek hak-hak politik menurun sebesar 15,65 poin dari 83,19 pada 2015 menjadi 67,54 pada tahun ini. Yang terparah, aspek lembaga demokrasi mengalami penurunan sebesar 20,07 poin dari 83,26 pada 2015 menjadi 63,19 pada 2016.

"Untuk kesimpulannya ada penurunan. Kelihatannya menyeluruh, tidak hanya kebebasan sipil, tapi juga hak politik dan lembaga demokrasi di DKI," kata Rauf. . (Lihat: SMRC: 69% Masyarakat Puas Terhadap Jalannya Demokrasi)

Syarif menuturkan, menurunnya indeks demokrasi di Jakarta juga berdampak pada rendahnya Indeks Demokrasi Indonesia secara nasional pada 2016. Pasalnya, indeks tersebut menghitung secara kumululatif kualitas demokrasi di Indonesia.

"Imbas ini berimplikasi terhadap penurunan IDI baik variabel dan indikatornya," kata Syarif.

Saat ini, hasil survei menunjukkan Indeks Demokrasi Indonesia menurun sebesar 2,73 poin menjadi 70,09 dari tahun 2015 sebesar 72,82.

Halaman: