Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan sejumlah menteri dan Direktur Utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam agenda rapat terbatas, hari ini. Dia meminta para menteri dan BUMN mempersiapkan penanganan hari raya Idul Fitri (lebaran) mulai bulan ini.
Jokowi menekankan tiga hal yang harus diperhatikan menjelang lebaran. Ketiga hal ini adalah ketersediaan bahan pokok, kesiapan sarana dan prasarana transportasi, serta persiapan dari aspek keamanan. Meski lebaran masih dua setengah bulan, namun dia ingin persiapannya dilakukan lebih baik.
"Ini agar saudara kita dapat menjalankan ibadahnya dengan tenang," kata Jokowi di kantornya, Jakarta, Senin (3/4). (Baca: Cegah Macet, Pemerintah Batasi Akses Tol “Brexit" Saat Mudik)
Usai rapat, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar kejadian seperti Brebes Exit (Brexit) tahun lalu, tidak terulang. Dalam lebaran tahun ini, pemerintah akan menyediakan kapal Roll On - Roll Off (Ro-Ro) untuk melayani rute langsung Jakarta - Lampung, Jakarta - Semarang, serta Semarang - Surabaya. Upaya ini diharapkan bisa menekan kepadatan lalu lintas dan kecelakaan saat mudik lebaran.
(Baca: Pemerintah Siapkan Mudik Gratis Lewat Program CSR BUMN)
"Lalu terkait keamanan, Presiden minta Polri berkonsolidasi mengingat kalau puasa dan lebaran itu tindak kekerasan dan gangguan keamanannya lebih tinggi," kata Pramono. Mengenai pasokan barang, Jokowi meminta adanya kontrol harga saat lonjakan permintaan pangan sedang tinggi.
Saat ini Perum Bulog telah menyiapkan 1,9 juta ton beras serta 40 ribu ton daging kerbau tahun ini. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan pihaknya telah menyiapkan 460 ribu ton gula, sehingga akan ada ruang untuk intervensi apabila harganya melambung.
"Yang utama itu. Tapi kalau target harga ada di Kementerian Perdagangan," kata Djarot. (Baca: Jaga Harga Pangan Saat Ramadan, Pemerintah Tambah Pasokan)
Sementara Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik memperkirakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) akan naik 5 persen hingga 7 persen pada lebaran tahun ini, dibanding tahun lalu. Oleh sebab itu dirinya akan menghitung kembali bagaimana pola distribusi BBM agar penyalurannya merata dan maksimal.
"Walaupun stok sudah oke, tapi harus didetailkan lagi pola distribusinya," kata Elia.