Calon Dirut Pertamina, Rini: Ada Potensi dari Luar Perusahaan

Katadata | Arief Kamaludin
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yura Syahrul
8/2/2017, 16.56 WIB

Menurut sumber Katadata, nama Rachmad disorongkan oleh Luhut dan didukung pula oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. Namun, usulan itu dimentahkan oleh Rini. "Apalagi Rachmad juga dianggap sebagai kubu Dwi Soetjipto," kata sumber tersebut.

Lantaran tidak mencapai titik temu, pemerintah menunjuk Direktur Gas dan Energi Baru Terbarukan (EBT) Pertamina Yenni Andayani sebagai Pelaksana tugas (Plt) Dirut Pertamina. Dalam masa 30 hari ke depan, pemerintah berharap telah mengantongi calon bos baru Pertamina.

Nama lain yang disebut-sebut berpeluang menjadi nakhoda baru Pertamina adalah Edwin Hidayat Abdullah. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kemeterian BUMN ini juga merupakan Komisaris Pertamina. Namanya juga telah beredar saat pemerintah memutuskan mencopot Dwi Soetjipto.

(Baca: Di Balik Pencopotan dan Alotnya Pemilihan Bos Baru Pertamina)

Di sisi lain, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengatakan, pemerintah harus menjelaskan secara terbuka polemik seputar pencopotan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Wakil Direktur Utama Ahamd Bambang. Sebab, dia menilai, terdapat tarik menarik kepentingan politik dan bisnis di balik pencopotan tersebut.

"Tarik menarik sekarang tidak terlepas dari kepentingan politik dan bisnis. Walaupun kita tahu siapa yang bermain di situ," ujar Fadli, Senin lalu (6/2). Namun, politisi dari Partai Gerindra ini enggan menjelaskan lebih lanjut siapa pihak yang disebutnya "bermain" di balik pencopotan dua direksi Pertamina itu.

Halaman: