Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan, bencana gempa di Pidie Jaya, Aceh, yang berkekuatan 6,4 skala richter tidak mengganggu distribusi BBM dan LPG di wilayah tersebut. menurutnya, tidak ada kerusakan fatal pada fasilitas milik Pertamina akibat gempa. "Seluruh fasilitas Pertamina tidak mengalami kerusakan dan operasional berjalan normal," ujar Wianda di Jakarta, Rabu (7/12).

Wianda mengatakan, pasokan BBM di wilayah Aceh dan sekitarnya pun masih tersedia dengan jumlah yang cukup memadai. Dia merinci, jumlah premium sebanyak 6.447 kiloliter dan solar sebanyak 11.024 kiloliter. LPG juga tersedia dalam jumlah yang cukup dan pasokan akan terus ditambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (Baca juga: BNPB: Dampak Gempa Aceh, 25 Meninggal, 26 Luka Parah)

Antisipasi yang dilakukan Pertamina yakni, menyiapkan satu mobil tangki mobile yang dilengkapi flowmeter untuk pelayanan BBM ke masyarakat sambil menunggu kelayakan operasional dari sisi keamanan untuk tiga SPBU yang terdampak Gempa.

Dari hasil pendataan sementara, di Pidie Jaya, ada tiga SPBU di wilayah itu yang terdampak gempa, yakni SPBN bernomor 14.241.413, 14.241.469 dan 14.241.483. Hingga, saat ini dilakukan pengecekan aspek keselamatan sebelum dapat dioperasikan kembali. "Pengecekan menyeluruh dilakukan untuk memastikan SPBU dalam keadaan baik saat dioperasikan,"kata Wianda.

Namun, ada beberapa SPBU yanga masih melakukan Pelayanan BBM di dekat lokasi bencana, yaitu di 14.241.406 di Pidie dan 14.241.444 Bireuen sebagai program antisipasi lainnya. Selain itu, Pertamina juga membuka posko bantuan untuk medis, pakaian dan makanan di sekitar lokasi Bencana. (Baca juga: Gempa Aceh Tanpa Tsunami, Masyarakat Jangan Terpancing Isu)

Sebagai informasi, Di Aceh sendiri, Pertamina memiliki lima Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan satu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Pengecekan segera dilakukan setelah guncangan gempa, dan tidak ditemukan kerusakan di seluruh fasilitas tersebut, yakni di TBBM Sabang, Lhokseumawe, Meulaboh, Krueng Raya dan Simeulue serta DPPU Sultan Iskandar Muda.