Kementerian  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kemungkin akan memenuhi permintaan Inpex Corporation untuk meningkatkan produksi Blok Masela. Perusahaan minyak dan gas bumi asal Jepang ini berencana meningkatkan produksi Blok Masala menjadi 9,5 juta ton per tahun (mtpa).

Sebelum memberi restu kenaikan produksi, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar masih harus menentukan tingkat keekonomian dari proyek tersebut.  "Sedang dipertimbangkan untuk keekonomiannya, salah satu usulannya adalah menaikkan produksinya. Kayaknya ke arah sana," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (11/11).

(Baca: Inpex Minta Penambahan Kapasitas Produksi Blok Masela)

Dengan peningkatan produksi tersebut, Inpex harus menambah jumlah sumur yang dibor dan peningkatan belanja modal untuk Blok Masela.  Namun, ia belum mau mendetailkan jumlah dana yang harus dikeluarkan ketika kapasitas produksi Blok Masela ditingkatkan menjadi 9,5 mtpa.

Meski ada peningkatan kapasitas produksi, Arcandra mengatakan, tidak ada perubahan klausul dalam kontrak Blok Masela, termasuk mengenai moratorium kontrak. Masa kontrak Blok Masela akan berakhir tahun 2028. Sebelumnya, Inpex meminta moratorium kontrak selama 10 tahun. Jadi kontrak yang seharusnya berakhir pada 2028 mundur menjadi 2038.

Halaman: