PT Pertamina (Persero) terus mewaspadai penurunan produksi Blok Mahakam selama masa transisi. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi ini berharap ketika menjadi operator baru di 2018, produksi gas dari blok tersebut masih di atas 1 miliar kaki kubik (bcf).

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan ada kekhawatiran produksi Blok Mahakam anjlok saat dikelola Pertamina mulai 2018. Apalagi di kuartal pertama, Total E&P Indonesie selaku operator, hanya mengebor sekitar lima sampai enam sumur. “Kami sudah sepakat di 2018 tidak mau turun jauh produksinya. Karena sulit untuk menaikkan lagi,” ujarnya di Gedung Pertamina, Jakarta, Selasa (9/11). (Baca: Pemerintah Restui Pertamina Percepat Investasi ke Blok Mahakam)

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pertamina akan ikut mendanai pengeboran sekitar 19 sumur pada tahun depan. Pertamina telah menyiapkan dana sebesar US$ 180 juta atau sekitar Rp 2,34 triliun mengebor 19 sumur. Dana itu berasal dari kantong kas internal perusahaan.

Meski demikian, sumur yang dibor ini tidak akan bisa diproduksi pada tahun yang sama. Targetnya, sumur-sumur ini akan berproduksi pada 2018, ketika Blok Mahakam sudah menjadi milik Pertamina. Syamsu berharap dengan upaya tersebut, produksi gas tidak berada di bawah 1 bcf. Apalagi realisasi produksi gas tahun ini bisa mencapai 1,6 bcf. Angka tersebut tidak berbeda jauh dengan prediksi Pertamina, di angka 1,2 bcf. 

 (Baca: Transisi Blok Mahakam: Pertamina Danai 19 Sumur, Total 6 Sumur)

Syamsu juga berharap Total E&P Indonesie sebagai operator Blok Mahakam hingga 2017, tetap menjaga produksi dalam masa transisi saat ini. “Kami juga sedang bekerja terus dengan kawan-kawan di Total, sehingga kekhawatiran penurunan produksi tidak terjadi,” ujar dia.

Pemerintah juga menginginkan produksi Blok Mahakam tidak turun terlalu drastis. Paling tidak pada 2018 hingga 2019, produksi gas bumi dari Blok Mahakam dapat dipertahankan sekitar 1,2 bcf dan kondensat sekitar 20 ribu barel per hari.

Sementara Direktur Utama Total E&P Indonesie Hardi Pramono pernah mengatakan target produksi Blok Mahakam tahun depan, lebih rendah dari tahun ini. Untuk minyak, targetnya hanya sebesar 50 ribu barel per hari dan gas sebesar 1,4-1,5 bcf. (Baca: Inpex Masih Berminat Dapat Hak Kelola Blok Mahakam)