PT Pertamina terus mempercepat penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan. Selain memproduksi bahan bakar minyak (BBM) dengan kualitas produk Euro 2, kilang ini juga dapat menghasilkan bensin setara Euro 5.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan untuk membangun kilang dengan produk berspesifikasi Euro 4 atau 5 tidak jauh berbeda. Nilai investasinya juga tak seberapa besar perbedaan biayanya. (Baca: Pemerintah Dorong Industri Otomotif Gunakan EURO 4).
Dengan demikian, Pertamina berpotensi mempercepat penyelesaian RDMP RU V Balikpapan dalam dua tahap. Pada Juni 2019, proyek RDMP tahap pertama dengan investasi US$ 2,6 miliar ini akan tuntas dengan spesifikasi produk level Euro 2. Kapasitas pengolahan juga meningkat dari 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph.
Tahap kedua akan dimulai awal 2017 dan diharapkan selesai paling lambat pada pertengahan 2021 dengan spesifikasi produk Euro 5. “Kalau bisa cepat, mengapa harus lambat,” kata Rachmad melalui keterangan resminya, Minggu, 23 Oktober 2016. (Baca: Pertamina Proses Pengadaan Barang Kilang Balikpapan Oktober).
Saat ini pembangunan kilang tersebut memasuki tahapan demolisi beberapa fasilitas pergudangan di atas lahan yang akan digunakan. Selain itu, terdapat perkembangan signifikan pada pembangunan fungsi hunian yang dibangun oleh PT PP (Persero) Tbk.
Pembangunan fungsi hunian tersebut telah sampai di level 16 dari 24 lantai yang direncanakan. Secara persentase, pekerjaan tersebut telah mencapai 28,4 persen atau sedikit di atas dari target yang ditentukan 28,3 persen.
Proyek RDMP RU V Balikpapan ini semula digarap Pertamina bermitra dengan JX Nippon. Namun dalam perjalanan pembahasannya, Pertamina memutuskan untuk membangun sendiri kilang tersebut. (Baca: Investor Jepang Batal Danai Pengembangan Kilang Balikpapan).
Dengan begitu, Pertamina dapat fokus menyelesaikan proyek itu dengan anggaran yang rasional dan juga tenggat waktu sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. “Setelah Pertamina evaluasi, akhirnya diputuskan kami bangun sendiri,” ujar dia.