Absennya JK dan Luhut serta Putusan Kilat Pelantikan Jonan-Arcandra

Intan|Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo melantik Ignatius Jonan dan Arcandra Tahar sebagai Menteri dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/10).
Penulis: Safrezi Fitra
14/10/2016, 18.05 WIB

Meski begitu, kata Kalla, dirinya banyak berdiskusi dengan Jokowi seputar syarat orang yang pantas diangkat menjadi pemimpin Kementerian ESDM. "Tidak menyebut nama. Harus sanggup menghadapi tantangan, non-partai agar tidak ada konflik kepentingan," ujarnya.

(Baca: Wapres JK Nilai Arcandra Berpeluang Jabat Lagi Menteri ESDM)

Menurutnya, Jonan layak diangkat sebagai menteri, karena merupakan sosok yang tegas. Namun, karena masih kurang pengalaman di sektor ESDM, Kalla berpesan Jonan masih harus belajar banyak di bidang ini. Pengalaman Arcandra di sektor ini diharapkan bisa membantu Jonan.

Selain Wakil Presiden, Luhut juga tidak tampak dalam acara pelantikan Jonan dan Arcandra di Istana Negara. Meski tidak hadir, Johan Budi memastikan bahwa Luhut juga sudah diberi tahu mengenai hal ini oleh presiden.

Bahkan, Johan Budi menganggap Luhut sebagai salah satu orang yang dimintai pendapat oleh Presiden Jokowi untuk memilih Menteri ESDM. "Pak Luhut pasti tahu. Mungkin Pak Luhut adalah bagian orang yang diajak diskusi juga," ujarnya.

Johan Budi mengakui bahwa Jokowi mengagendakan pelantikan ini cukup mendadak. Jokowi merasa pelantikan Menteri ESDM definitif harus segera dilakukan, mengingat sudah dua bulan jabatan ini dirangkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

"Karena pekan depan beliau (Jokowi) ada acara juga ke luar kota, ada kunjungan kerja. Karena itu dirasa tepat hari ini Menteri maupun Wakil Menteri ESDM dilantik," ujarnya.

Halaman: