Minim Dukungan, Kemampuan Pengusaha Wanita Indonesia ke-10 di Asia

Arief Kamaludin (Katadata)
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yura Syahrul
16/9/2016, 13.45 WIB

Kemampuan wanita di Indonesia dalam memanfatkan berbagai peluang usaha atau kewirausahaan menempati peringkat ke-10 di kawasan Asia Pasifik. Posisinya lebih baik dibandingkan Jepang dan Malaysia. Padahal, pengusaha wanita di Indonesia kurang mendapatkan dukungan dari lingkungannya.

Hal tersebut terungkap dari studi perdana yang dilakukan oleh penyedia jasa kartu pembayaran Mastercard mengenai “Women’s Enterpreneurial Index”. Indeks ini mengukur kemampuan pengusaha wanita memanfaatkan peluang yang diberikan melalui berbagai kondisi yang mendukung di lingkungan setempat. Kemampuan ini mengacu kepada dua komponen.

Pertama, tingkat kemajuan wanita dan faktor kewirausahaan. Kedua, kondisi pendukung berdasarkan tingkat akses para wanita terhadap pengetahuan dasar dan lanjutan, layanan keuangan mendasar, persepsi terhadap tingkat keamanan dan budaya  terhadap keuangan rumah tangga. Studi ini terdiri dari 10 indikator, yang diukur mulai dari skala 0 (paling buruk) sampai 100 (paling baik).

(Baca: Anggaran Dipotong, DPR Minta BPK Audit Dana Tunjangan Guru)

Berdasarkan studi itu, Selandia Baru, Australia, dan Thailand menempati posisi tiga teratas secara berturut-turut dari 16 negara di Asia Pasifik yang disurvei oleh Mastercard. Di bawahnya menyusul Filipina dan Singapura. Sedangkan Indonesia berada di peringkat 10 dengan skor 44,7, di atas Vietnam, Jepang dan Malaysia yang berturut-turut di posisi 11-13.

Berdasarkan studi tersebut, Indonesia, Cina, dan Vietnam mencatatkan terobosan kewirausahaan wanita. Alasannya, para wanita di tiga negara tersebut bermodalkan akses pengetahuan yang rendah dan kurangnya penetrasi layanan keuangan utama. (Baca: Penetrasi Internet Melalui Ponsel Tingkatkan Akses ke Perbankan)

Halaman: