Inpex: Nilai Investasi Blok Masela Tergantung Kondisi Pasar

Arief Kamaludin | Katadata
23/8/2016, 20.06 WIB

Nilai investasi pengembangan Blok Masela masih belum final. Inpex Corporation selaku operator blok kaya gas di Laut Arafura. Maluku, itu menganggap nilai investasi sebesar US$ 15 miliar masih bisa berubah karena tergantung kondisi pasar.

Vice President Corporate Services Inpex  Nico Muhyiddin mengatakan, nilai US$ 15 miliar untuk investasi Blok Masela didasarkan pada kondisi sekarang. “Biaya pembuatan suka berubah berdasarkan market. Jadi perhitungan berdasarkan market saat ini,” kata dia di Jakarta, Selasa (23/8). (Baca: Investasi Blok Masela Bisa Dipangkas Jadi US$ 15 Miliar)

Berdasarkan catatan Katadata, Inpex mengajukan nilai investasi US$ 14,8 miliar untuk pengembangan Blok Masela menggunakan kilang terapung di laut (FLNG). Sedangkan jika menggunakan skema darat dengan jaringan pipa ke Aru maupun ke Tanimbar, Inpex menghitung nilai investasinya masing-masing sebesar US$ 22,3 miliar dan US$ 19,3 miliar.

Sedangkan berdasarkan data yang dimiiki Katadata, Kantor Staf Presiden (KSP) pernah membuat perhitungan yang berbeda. Nilai investasi untuk skema FLNG sebesar US$ 18,2 miliar, sedangkan untuk skema kilang darat dan pipa ke Aru lebih rendah, yaitu US$ 13,25 miliar. Sementara skema kilang darat dan pipa ke Tanimbar US$ 11,85 miliar.

Nico mengatakan, Inpex mengajukan angka tersebut karena harga barang-barang masih mahal sebelum rencana pengembangan (PoD) diajukan tahun 2015. Sedangkan saat ini harganya lebih murah. Penyebabnya antara lain harga minyak dunia yang rendah, sehingga tarif jasa penunjang ikut turun.

Namun, Nico belum bisa memastikan perhitungan nilai investasi US$ 15 miliar itu akan bertahan lama dan cukup untuk membiayai Proyek Masela hingga rampung. “Tergantung harga market,” kata dia. (Baca: SKK Migas: Investasi Blok Masela Bisa Turun karena Harga Minyak)

Saat ini, menurut dia, Inpex masih mendiskusikan rencana pengembangan Blok Masela dengan pemerintah. Pembahasannya belum mencakup mengenai lokasi pembangunan kilang dan insentifnya.

“Kami hanya komunikasi pakai surat elektronik saja,” kata Nico. “Tapi kami dengan tim sama-sama melihat proyek ini bisa dipercepat."

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan investasi Blok Masela bisa turun dari US$ 22 miliar menjadi US$ 15 miliar. Peluang ini berdasarkan laporan yang diperoleh Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan dari pendahulunya, Arcandra Tahar. (Baca: Menteri Luhut Klaim Inpex Setuju Pangkas Investasi Blok Masela)

Arcandra bertemu dengan pihak Inpex pada 5 Agustus lalu. Saat itu, ia meminta Inpex menunjukkan struktur biaya proyek Blok Masela. Setelah melihat dan mempelajari struktur tersebut, Arcandra mengoreksi beberapa poin dan menyodorkan perhitungan baru investasi sebesar US$ 15 miliar.