Setelah memenangkan tender ini, Rosneft akan memasok BBM RON 88 sebanyak 1,2 juta barel selama enam bulan. Masa kontraknya disepakati mulai Juli hingga Desember 2016.

Dengan kontrak ini, Rosneft akan mengirim 200 ribu bare setiap bulanl. Sehingga Pertamina tidak perlu lagi mengolah minyak dari kilang, karena minyak dari Rosneft sudah berupa produk BBM yang langsung siap untuk didistribusikan. 

Untuk mekanisme pengirimannya, Pertamina menggunakan skema Free on Board (FOB) ke Tanjung Langsat, Malaysia. Artinya pihak Rosneft sebagai penjual atau eksportir hanya bertanggung jawab sampai barang berada di atas kapal (vessel). Setelah itu menjadi tanggung jawab Pertamina sebagai pembeli.

Sekadar informasi, sebelumnya Pertamina juga memilih bekerjasama dengan Rosneft untuk pembangunan Kilang Tuban. Pada Mei lalu kedua perusahaan menandatangani kerangka kerjasama proyek senilai US$ 15 miliar ini. (Baca: Investor Asal Arab dan Rusia Berebut Garap Proyek Kilang Tuban)

Menurut Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, ada enam pertimbangan terpilihnya Rosneft menjadi mitra kerja Pertamina pada pembangunan Kilang Tuban. Pertama, kemampuan untuk menyuplai minyak mentah. Dalam hal ini, Rosneft memiliki sumber crude yang sangat besar. Kedua, aspek finansial di mana keuangan harus kuat untuk menjamin investasi. 

Ketiga, Rosneft berpengalaman dalam mengoperasikan kilang. Lalu, perusahaan asal Rusia itu pun memilki sejarah panjang dalam berinvestasi di luar negeri. Kelima, Rosneft menguasai teknologi kilang. Terakhir, strategi Rosneft sejalan dengan Pertamina. (Baca: Kontrak Kilang Tuban Diteken, Pertamina: 6 Alasan Pilih Rosneft)

Halaman: