Harga Minyak Anjlok, Pemerintah Siapkan Insentif untuk Hulu Migas

KATADATA
Pekerja pengeboran minyak lepas pantai di perairan Indonesia
Penulis: Arnold Sirait
11/12/2015, 14.23 WIB

Tidak hanya Pertamina, dampak penurunan harga minyak juga dirasakan perusahaan migas asal Amerika Serikat ExxonMobil. Vice President Public and Government Affair ExxonMobil Indonesia pihaknya terus melakukan evaluasi bisnis terkait harga minyak setiap tahunnya. Namun, dia belum bisa memastikan upaya apa yang akan dilakukan untuk mengahadapi tren penurunan harga tahun depan.  (Baca: Kontraktor Migas Rugi Rp 96 Triliun Dalam Empat Tahun)

Evaluasi dilakukan dengan rencana investasi dengan berbagai skenario harga. “ExxonMobil percaya bahwa mekanisme harga akan terus ditentukan oleh permintaan dan penawaran, dan dipengaruhi juga oleh perkembangan ekonomi global,” ujarnya.

Sementara, Wakil Ketua Indonesian Petroleum Association (IPA) Sammy Hamzah mengatakan kemampuan perusahaan migas beradaptasi dengan harga minyak dunia cukup baik. Namun, belum tentu semua perusahaan bisa menghadapi risiko ini. Karena daya tahan masing-masing perusahaan bervariasi. (Baca: Tahun Depan Gelombang PHK Migas Kembali Terjadi)

Dengan harga minyak yang rendah saat ini, kontraktor bisa pindah ke bisnis lain atau tetap bertahan. “Yang pure eksplorasi itu bisa saja tumbang,” ujar dia.

Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah juga tengah menyiapkan beberapa insentif untuk industri hulu migas. Hanya saja sampai saat ini Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja Puja masih enggan menjelaskan insentif tersebut. “Paket kebijakan tentang hal ini nanti akan disampaikan pada waktunya,” kata dia. (Baca: SKK Migas Usul Sejumlah Insentif untuk Industri Migas)

Halaman:
Reporter: Manal Musytaqo, Arnold Sirait