Penyerapan Biodiesel Hanya 90,4% dari Target Karena Pandemi Corona

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi, biodiesel murni dan campuran solar dengan kadar 10 dan 20 persen. Kementerian ESDM menyebut penyaluran biodiesel terhambat pandemi corona.
23/4/2020, 12.43 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menyebut penyaluran biodiesel sepanjang triwulan pertama tahun ini tak mencapai target. Salah satu faktornya karena penyebaran Covid-19.

Kementerian ESDM mencatat realisasi penyaluran biodiesel hingga akhir Maret 2020 sebesar 2,17 juta kilo liter (KL). Angka tersebut hanya 90,4% dari permintaan pembelian (purchase order/PO) sebesar 2,4 juta KL.

Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Hariyanto mengatakan tak tercapainya target penyaluran biodiesel karena permintaan menurun."Terjadi penurunan demand dari penggunaan B30 yang secara langsung akan mengurangi penggunaan biodiesel," ujar Hariyanto dalam siaran pers pada Kamis (23/4).

(Baca: Ekspor CPO Februari 2020 Turun 38,4% Terdampak Pandemi Corona)

Secara rinci, Hariyanto menyebut volume penyaluran biodiesel pada Januari 2020 hanya 699,5 ribu KL atau 87,53% dari PO sebesar 789,64 ribu KL. Pada Februari 2020, realisasi penyerapan biodiesel naik hingga menyentuh angka 756,96 ribu KL atau 94,72% dari PO sebesar 799,3 ribu KL.

Namun, penyaluran biodiesel pada Maret 2020 turun ke angka 713,86 ribu KL atau 89,32% dari PO sebesar 809,95 ribu KL. Padahal, konsumsi biodiesel selalu naik dari tahun ke tahun.

Pada 2018 lalu, konsumsi biodiesel bisa mencapai 3,55 juta KL atau meningkat 49% dibandingkan 2017 sebesar 2,37 juta KL. Peningkatan terjadi karena pemerintah memperluas insentif B20 ke sektor Non Public Service Obligation (PSO).

Kebijakan tersebut berlanjut hingga tahun lalu sehingga konsumsi biodiesel naik hingga 6,37 juta KL. Realisasi itu belum termasuk tambahan volume biodiesel untuk kebutuhan uji coba B30 pada akhir 2019.

(Baca: Imbas Corona dan Ekspor Lesu, Buruh Sawit Terancam PHK )