Jubir Covid-19: Tak Mudah Daerah Masuki New Normal, Ada Banyak Syarat

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
31/5/2020, 19.09 WIB

(Baca: PSBB akan Dilonggarkan, Sri Mulyani: Kesehatan & Ekonomi Sama Penting)

Selain sosialisasi, pemerintah daerah harus melakukan simulasi penerapan tatanan normal baru yang seusai dengan protokol kesehatan. "Oleh karena itu bukan sesuatu yang mudah dan sepihak bahwa kenormalan baru bisa dilakukan," kata Yurianto.

Dia pun meminta masyarakat ikut berperan aktif dalam kebijakan tatanan normal baru di berbagai daerah. Karena kebijakan itu bisa berjalan baik jika masyarakat ikut ambil bagian saat perancangannya.

(Baca: Penghentian PSBB di Tiga Daerah Diduga Tanpa Kajian Epidemiologi)

Lebih lanjut, Yurianto meminta agar penerapan tatanan normal baru tidak diartikan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasanya. Masyarakat tetap harus hati-hari dan menerapkan protokol kesehatan.

"Tidak jadi euforia baru bahwa kenormalan baru membebaskan kita beraktivitas seperti sebelum pandemi Covid-19. Kita harus bergerak, harus produktif, namun tetap aman dari Covid-19," kata dia.

Halaman: