Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi fase I pada Jumat (5/6) lalu. Sejumlah kegiatan yang sebelumnya dilarang kini mulai diperbolehkan beroperasi lagi. Salah satunya perkantoran.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan PSBB masa transisi pada Kamis (4/6) lalu menyatakan perkantoran diizinkan beroperasi mulai hari ini (8/6). Namun, tetap harus mengikuti protokol kesehatan yang disusun Pemprov DKI Jakarta.
“Proporsi karyawan adalah separuh dari keseluruhan karyawan. Jadi 50% harus kerja di rumah,” kata Anies.
Selanjutnya, kata Anies, setengah jumlah karywan yang bekerja di kantor harus dibagi ke dalam dua sif agar tidak terjadi penumpukan di jalan saat jam berangkat dan pulang kerja. Ia mengilustrasikan sif pertama masuk jam 07.00 pagi dan kedua masuk jam 09.00.
Anies juga meminta penyedia kerja untuk membagi jadwal istirahat ke dalam dua sif. Bisa selang satu jam atau dua jam di antara kedua sif. Anjuran ini terutama untuk penyedia kerja yang tempat kerjanya di gedung lebih dari empat lantai agar tidak terjadi penumpukan di lift saat jam istirahat.
Protokol lain yang diharuskan adalah pekerja wajib menggunakan masker selama di kantor dan tetap melakukan social distancing. Untuk memaksimalkan social distancing saat di kantor, pengelola gedung harus mengatur jarak antar meja kerja minimal 1 meter.
(Baca: Rincian Beda Pelaksanaan PSBB Jakarta Fase Transisi dan Sebelumnya)
Kebijakan ini diambil Anies karena beberapa indikator menunjukkan penularan virus corona di DKI Jakarta menurun. Ia menyebut data Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) yang menyatakan tingkat reproduksi covid-19 di DKI Jakarta sejak 1 Juni hanya 0,99.
Selain itu, indikator yang digunakan adalah tren kematian, jumlah tes, orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), hingga ketersediaan alat kesehatan. Anies menyebut juga skor DKI sebesar 76 yang berarti PSBB bisa mulai dilonggarkan.
Data tingkat reproduksi virus corona di DKI Jakarta bisa disimak dalam Databoks di bawah ini:
Pantauan Katadata.co.id melalui media sosial Twitter, warganet membagikan foto dan video kondisi Stasiun Bogor yang padat di hari pertama kerja. Antrean penumpang mengular menuju pintu masuk. Salah seorang warganet pemilik akun @ikisuhe mencuitkan gambar pengguna KRL yang antre disertai keterangan, “pagi tadi. Sejam baru bisa masuk kereta.”
Hal ini membuat warganet khawatir penyebaran virus corona terjadi antar penumpang KRL. Salah satunya pemilik akun @valproat yang menyebut antrean berpotensi menjadi “new infection alias second wave covid-19.”
Mengantisipasi penularan kasus baru akibat pelonggaran perkantoran selama PSBB transisi fase I, BPOM RI dan Kemenaker telah mengunggah panduan pergi dan pulang kerja di akun Instagram resminya @bpom_ri dan @kemnaker. Berikut adalah panduan tersebut:
Panduan Berangkat Kerja
BPOM RI menganjurkan kepada para pekerja memastikan tubuh dalam kondisi sehat saat berangkat kerja dan menggunakan masker. Khusus bagi pengguna kendaraan umum, dianjurkan untuk mengurangi menyentuh fasilitas umum. Jika terpaksa atau terlanjur menyentuh fasilitas umum, maka harus segera membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
Pengguna transportasi umum juga harus tetap menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter, mengupayakan pembayaran dengan non-tunai, dan menggunakan helm pribadi ketika menaiki ojek online.
Sementara Kemenaker menyarankan bagi pekerja yang menggunakan kereta untuk pergi ke tempat kerja untuk memeriksa suhu tubuh sebelum masuk ke stasiun dan gerbong. Lalu selalu cuci tangan sebelum dan setelah menaiki kereta, menghindari menyentuh area wajah, dan menghindari berbicara langsung dengan sesama penumpang.
Kemenaker juga menyarankan pekerja mempersiapkan bekal makanan dan peralatan pribadi. Hal ini untuk menghindari makan di warung atau membeli makanan yang belum tentu terjamin kebersihannya. Sedangkan peralatan pribadi untuk menghindari penggunaan fasilitas bersama di kantor.
(Baca: Gojek-Grab Buka Lagi Akses Ojol, tapi Tak Beroperasi di 66 RW Jakarta)
Panduan Saat Tiba di Kantor
Saat tiba di kantor, BPOM menyarankan pekerja agar langsung mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. Selanjutnya disarankan menggunakan siku untuk membuka pintu dan menekan tombol lift, tidak berkerumun atau jaga jarak, dan membersihkan area meja kerja sebelum digunakan.
Pekerja juga dianjurkan untuk mengurangi menyentuh fasilitas/peralatan besama, mengusahakan aliran udara dan sinar matahari masuk ke ruangan, tetap menggunakan masker, dan menghindari berjabat tangan dengan kolega.
Saran dari Kemenaker, adalah agar para pekerja selalu mengecek suhu badan sebelum masuk kantor, jaga jarak saat antre masuk, menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam saat menutupi mulut ketika bersin atau batuk, dan menghindari menyentuh area wajah.
Pekerja juga disarankan untuk makan makanan bergizi, minum air secukupnya, dan mengonsumsi vitamin. Begitupun disarankan untuk beristirahat ketika lelah atau tidak memforsir diri untuk menjaga imunitas tubuh tetap stabil dan menghindari melakukan pertemuan besar atau rapat.
(Baca: MRT Ubah Jadwal Operasional Saat PSBB Transisi Jakarta Mulai Hari Ini)
Panduan Saat Pulang Kerja
Saat pulang kerja, Kemenaker menyarankan para pekerja untuk menyimpan sepatu di luar ketika tiba di rumah. Lalu, disarankan meletakkan kunci, dompet, dan tas di tempat yang disiapkan, serta membersihkan permukaan benda yang dibawa dari luar dengan disinfektan.. Hal ini agar peralatan yang dibawa selama perjalanan ke dan dari kantor dan berpotensi membawa virus tak masuk ke rumah.
Kemenaker juga menyarankan pekerja mandi sebelum berinteraksi dengan keluarga, minta anggota keluarga membuka pintu dan menjaga jarak. Begitupun disarankan tak bersentuhan dengan anggota keluarga sebelum tubuh bersih. Selain itu, disarankan untuk langsung mencuci pakaian yang kotor dan masker kain dengan deterjen.
Saran serupa juga disampaikan BPOM RI. Ditambah pula agar selalu meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi gizi seimbang, tetap beraktivitas fisik minimal 30 menit sehari, dan beristirahat dengan cukup.
(Baca: Transisi PSBB Jakarta Dimulai, Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Bogor)