Harga Minyak Turun Lagi ke US$ 38 Akibat Potensi Permintaan Anjlok

KATADATA
Ilustrasi, pengeboran minyak lepas pantai. Harga minyak mentah kembali melemah dipicu kekhawatiran permintaan bakal kembali anjlok serta stok minyak global yang dinilai masih terlalu tinggi.
Penulis: Agung Jatmiko
12/6/2020, 07.31 WIB

Harga minyak mentah global kembali turun akibat kekhawatiran permintaan yang bakal kembali anjlok, dan stok minyak Amerika Serikat (AS) yang menembus rekor.

Mengutip Bloomberg, Jumat (12/6) pukul 06.45 WIB, harga minyak Brent di pasar ICE Futures untuk kontrak pengiriman Agustus 2020 anjlok 7,62% menjadi US$ 38,55 per barel.

Sementara, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) di pasar New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk kontrak pengiriman Juli 2020, turun 1,54% menjadi US$ 35,78 per barel.

Pelaku pasar dilaporkan khawatir terkait potensi pulihnya permintaan minyak, seiring dengan makin meningkatnya kasus baru positif virus corona atau Covid-19. Angka positif Covid-19 di AS tercatat telah melampaui 2 juta kasus, dan angka kasus positif sedikit naik setelah sebelumnya turun selama lima pekan.

Meski beberapa negara bagian telah memberlakukan pelonggaran karantina wilayah atau lockdown, konsumsi bahan bakar tercatat masih 20% di bawah tingkat normal. Hal ini menunjukkan konsumen masih bersikap hati-hati menyikapi pelonggaran lockdown.

Prospek permintaan minyak makin suram setelah Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell, bahwa kondisi akhir-akhir ini bakal membatasi permintaan konsumsi masyarakat AS.

(Baca: Harga Minyak Melemah, Dipengaruhi Lonjakan Stok Minyak AS)

Halaman: