Kejar Target RI Bebas Impor BBM, Pertamina Butuh Investasi Rp 720 T

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Ilustrasi. Pertamina menyebut pembangunan kilang membutuhkan investasi mencapai US$ 48 miliar atau sekitar Rp 720 triliun.
27/6/2020, 18.03 WIB

 “Kalo kami punya strategic investor, akan memudahkan. Biasanya investor strategic ini adalah perusahaan minyak yang besar dan sudah berpengalaman,” jelasnya.

Dengan terwujudnya kilang-kilang baru sesuai rencana perusahaan saat ini,  kapasitas pengolahan kilang dapat mencapai 1,8 juta barrel per hari pada 2026. 

(Baca: Menteri ESDM Ingin Genjot Eksplorasi, Anggarannya Hanya Rp 104 Miliar)

Sementara itu, Direktur Pembinaan Program Migas Soerjaningsih mengatakan, pembangunan kilang minyak baru ini memang amanat Peraturan Presiden Nomer 146 Tahun 2015. Tujuannya untuk mewujudkan ketahanan energi, menjamin ketersedian bahan bakan, dan mengurangi impor.

Untuk mendukung program ini, kata Soerjaningsing, Pemerintah memberikan penugasan kepada Pertamina dalam pengembangan dan pengoperasian kilang minyak: RDMP Balongan, RDMP Balikpapan, GRR Bontang, GRR Tuban, dan RDMP Cilacap.

Pmerintah mendorong Pertamina untuk mencari strategic investor maupun melalui instumen KPBU dan menyiapkan insentif fiskal maupun nonfiskal. “Pemerintah dorong skema KPBU, nantinya Pertamina sebagai pelaksana project melakukan lelang,” katanya.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah