Pusat Ekonomi Digital Akan Dibangun di Batam dengan Luas 166,45 Ha

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ilustrasi, Pulau Batam. Pemerintah sepakat membangun dua kawasan ekonomi khusus (KEK) di batam, untuk pusat ekonomi digital dan industri penunjang penerbangan.
Penulis: Rizky Alika
10/7/2020, 18.51 WIB

KEK Nongsa Digital Park diharapkan menjadi entry point untuk perusahaan IT internasional serta menjadi IT Hub Digital Bridge Indonesia ke Singapura dan mancanegara. Kemudian, KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp 20-30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional.

KEK Nongsa Digital Park juga diharapkan memaksimalkan koneksi internet internasional, dengan tujuh kabel fiber optic bawah laut berjarak 2-3 km dari KEK tersebut. Koneksi internet yang ditunjang tujuh kabel fiber optic ini, dapat dimaksimalkan untuk pengembangan data center, dan industri animasi.

Sementara, KEK MRO Batam Aero Technic memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiatan utama maintenance, repair, and overhaul (MRO) industri penerbangan. Nilai investasi KEK tersebut mencapai Rp 6,2 triliun, dengan serapan tenaga kerja 9.976 orang hingga 2030.

Kehadiran KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65-70% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun.

Dalam jangka menengah, Batam Aero Technic diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik, yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat, dan perkiraan nilai bisnis sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2025.

(Baca: Tak Capai Target Investasi, Status Kawasan Ekonomi Khusus Akan Dicabut)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika