Salah satu hal yang ia lihat yakni krisis akibat Covid-19 memaksa Indonesia mengubah cara kerja. Indonesia harus bisa melakukan cara-cara kerja yang ekstra normal.
Prosedur yang panjang dan berbelit-belit harus diubah menjadi ‘tombol pintas yang cerdas’ atau smart shortcut. Orientasi kerja pun tak bisa lagi berdasarkan prosedur, melainkan berbasis pada hasil.
Selain itu, pola pikir dan etos kerja Indonesia harus berubah. Ia menilai, fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan saat ini.
Indonesia pun harus memprioritaskan efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi. Tak hanya itu, kedisiplinan dan produktivitas nasional harus ditingkatkan.
"Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis. Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru momentum ini harus kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan," kata dia.