Cegah Penularan Corona, Vale Paksa Pegawainya Patuh Protokol Kesehatan

ANTARA FOTO?REUTERS/Yusuf Ahmad/File Ph
Operasional PT Vale Indonesia di dekat Sorowako, Sulawesi, Indonesia. Vale (14/8) mewajibkan karyawan mereka ikut rapid test demi mendeteksi corona.
14/8/2020, 17.31 WIB

“Kami juga membuat tempat cuci tangan dan mengatur jaga jarak bekerja dari yang dulunya berdempetan,” ujar Christina.

Tak hanya kepada pegawai, mereka juga telah melakukan sosialisasi kepada mitra kontraktor tentang penerapan protokol kesehatan. Salah satunya pemeriksaan suhu tubuh sebagai syarat memasuki gerbang kantor. “Kalau suhu di atas normal, maka tidak boleh masuk,” ujarnya.

Dari data Satuan tugas Penanganan Covid-19, Kabupaten Luwu Timur saat ini berstatus zona oranye alias risiko penularan sedang. Sedangkan dari data Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kasus corona di kabupaten ini juga mencapai 854 orang atau tertinggi ketiga di Sulsel.

Meski demikian jumlah pasien Covid-19 yang meninggal hanya dua orang.  Direktur RS Inco Sorowako yakni dr. Oki Yancy mengatakan hal ini lantaran infrastruktur kesehatan sudah disiapkan sejak kasus pertama muncul.

 RS yang didirikan Vale itu menambah tempat tidur di ruang isolasi dari 50 menjadi 90 kasur. “Lalu rapid test, kami (di Luwu Timur) telah menggelar 40 ribu tes, mungkin yang terbanyak,” kata Oki.

Meski didirikan Vale, namun saat ini pengelolaan RS Inco saat ini diserahkan kepada grup Awalbros. Mereka juga telah memisahkan ruang isolasi antara pasien dengan penyakit penyerta. “Orang dengan diabetes atau hipertensi dipisahkan,” ujarnya.

Sedangkan Koordinator Tim Data Kawalcovid-19 Ronald Bessie berharap pemerintah terus memacu tracing, testing, dan treatment (3T) kasus corona di Tanah Air. Sedangkan masyarakat perlu mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau 3M.

Halaman: