Impor Konsentrat Bisa Percepat Pemerintah Sediakan Vaksin Covid-19

ANTARA FOTO/Aditya Pradana PutrA/pras.
Ilustrasi peneliti mengamati ekstrak bahan alam untuk imunomodulator (peningkat imun tubuh) bagi pasien COVID-19 di Laboratorium Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020).
Editor: Ekarina
24/8/2020, 20.36 WIB

Setelah dinyatakan negatif, titik satu yakni saat proses pemberian vaksin. Kemudian titik dua yakni 14 hari setelah disuntik vaksin relawan akan datang kembali melaporkan kondisinya.

"Kami harus melakukan pemeriksaan kesehatan dalam setiap kali suntik," katanya.

Seperti diketahui, pemerintah tengah mengembangkan vaksin virus corona dari perusahaan Tiongkok, Sinovac Biotech untuk dilakukan uji klinis tahap ketiga oleh Bio Farma. Perusahaan juga dikabarkan akan mengimpor kandidat vaksin lainnya dari Inggris untuk diuji coba.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan pemerintah membutuhkan dana hingga US$ 4,5 miliar atau Rp 66 triliun untuk menyuntikkan vaksin kepada 160 hingga 190 juta penduduk Indonesia. Erick berharap distribusi tahap pertama vaksin dapat dilakukan pada Januari hingga Februari 2021. 

Pemberian vaksin perlu dilakukan dua kali dengan kisaran harga US$ 15 per vaksin.

"Kalau harganya US$ 15 per vaksin, jadi berapa? Anggap imunisasi 300 juta kali dengan US$ 15 per vaksin, berarti sudah US$ 4,5 miliar," katanya beberapa waktu lalu.

Tak hanya di Indonesia, sejumkah negara di dunia tengah berlomba-lomba mengembangkan vaksin virus corona. Dengan ditemukannya vaksin dan obat corona ini, mereka berharap penyebaran wabah virus ini bisa dikendalikan. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 188 kandidat vaksin untuk menyembuhkan virus corona per Senin (10/8). Rinciannya, sebanyak 139 vaksin masih dalam tahap pra-klinis atau masih diuji coba ke hewan.

Kemudian, ada 25 vaksin pada fase I, 17 vaksin pada fase II, dan tujuh vaksin pada fase III. Perbedaan pada setiap tahap adalah jumlah orang yang diuji coba dengan vaksin tersebut. Fase pertama hanya melibatkan sejumlah orang, sementara fase ketiga sampai ribuan orang.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto