Jumlah Kematian Corona di RI Disebut Jauh Melebihi Laporan Pemerintah

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Calon penumpang mengikuti tes cepat (rapid test) Covid-19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (27/7/2020).
6/9/2020, 15.34 WIB

Sedangkan PDP mengalami gejala, seperti demam, batuk, sesak napas hingga sakit tenggorokan. Selain itu, PDP telah melakukan kontak erat dengan pengidap Covid-19.

Sejak pertengahan Mei lalu, pemerintah tidak lagi mengumumkan data ODP dan PDP. Pada Juli, Kemenkes juga  mengganti istilah-istilah tersebut. ODP misalnya, diubah menjadi kontak erat.

Sedangkan PDP menjadi kasus suspect, lalu orang tanpa gejala atau OTG diubah menjadi kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik).

Kendati enggan berkomentar mengenai temuan Lapor Covid-19, Wiku sempat menyampaikan bahwa pemerintah pusat mengajak pemerintah daerah untuk mengintegrasikan data terkait corona. “Data ini merupakan navigator dalam pembuatan suatu kebijakan di pemerintah dengan keputusan yang tepat sasaran," kata Wiku, pada April lalu (27/4).

Data penanganan Covid-19 yang terintegrasi dan transparan itu diharapkan membuat masyarakat lebih waspada. Selain itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga untuk menyempurnakan sistem dan komponen data penanganan corona di Indonesia.

Meski demikian, hal tersebut tidak langsung membuat keterbukaan dan integrasi data penanganan corona menjadi sempurna. Pasalnya, kerja sama antarkementerian dan lembaga masih diwarnai tantangan terbesar, yakni komunikasi.

Berdasarkan situs Covid19.go.id, jumlah kasus positif corona di Indonesia mencapai 190.665 per kemarin (5/9). Sebanyak 136.401 di antaranya sembuh, sementara 7.940 meninggal dunia. Saat ini, kasus aktif mencapai 46.324.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur