Jokowi Minta Pemda Tak Terburu-buru Tutup Wilayah, Sarankan PSBB Lokal

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kiri) meninjau layanan kependudukan di Pasar Pelayanan Publik Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020).
14/9/2020, 13.33 WIB

Presiden juga mengatakan, pemerintah akan menambah tempat isolasi Covid-19 untuk pasien tanpa gejala dan gejala ringan. "RSD Wisma Atlet masih kosong untuk menampung 2.581 orang," katanya.

Saat ini daya tampung di tower 6 RSD Wisma Atlet, Kemayoran mencapai 858 pasien. Kemudian tower 7 bisa menampung 1.723 pasien. Sementara, tower 4 dan tower 5 memiliki kapasitas 4.863 pasien.

Selain itu, ada pula Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto yang mampu menampung 653 pasien. Di wilayah lainnya, pemerintah menyiapkan Balai Besar Kesehatan di Batam, Semarang, dan Makassar untuk menampung pasien Covid-19.

Jokowi juga meminta bawahannya untuk menyiapkan pusat karantina bagi pasien Covid-19 bergejala ringan guna mencegah penularan kepada keluarga. Dalam hal ini, pemerintah bekerja sama dengan 15 hotel biintang 2 dan 3 untuk menyediakan kamar untuk 3 ribu pasien.

Presiden juga meminta bawahannya memastikan ketersediaan tempat tidur dan ICU rujukan untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat. Ia memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membenahi protokol keamanan tenaga kesehatan dan pasien di seluruh RS. "Ini supaya RS jadi tempat aman dan tidak menjadi klaster penularan Covid-19," ujar dia.

Mantan Gubernur DKI itu juga meminta ketimpangan kapasitas pengujian Covid-19 di berbagai daerah untuk diatasi. Sebagai contoh, jumlah tes di Jakarta mencapai 324 ribu. Sementara, Jawa Timur mencapai 184 ribu, Jawa Tengah 162 ribu, Jawa Barat 144 ribu, dan berbagai provinsi lainnya masih di bawah 100 ribu.

Ia pun meminta penanganan Covid-19 di Indonesia tidak dibandingkan dengan negara lain yang bukan kepulauan. Sebab, upaya penanganan dengan kondisi geografis pulau menjadi berbeda.

Presiden juga memerintahkan Terawan, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, serta Satgas Covid-19 untuk fokus dalam penanganan virus corona. "Sehingga hasilnya setiap minggu terlihat," katanya.

Dari sisi ekonomi, ia meminta para menteri untuk memperhatikan insentif yang bersifat tunai. Bantuan tersebut perlu didorong untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga hingga akhir September ini.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika