Memperkuat Daya Saing Daerah untuk Pemulihan Pasca Pandemi

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Penulis: Anshar Dwi Wibowo - Tim Riset dan Publikasi
7/10/2020, 18.41 WIB

Upaya menciptakan daya saing daerah berkelanjutan menjadi perhatian Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). Yakni bagaimana membangun rekomendasi solusi yang tidak hanya menyelamatkan Indonesia dari krisis, tapi menjadi fondasi bagi mencapai sasaran akhir pembangunan daerah yaitu kesejahteraan masyarakat.

Menurut KKPOD, salah satu peluang yang bisa diambil pemerintah ialah merancang strategi yang berorientasi pada pertumbuhan hijau (green growth) sebagai implementasi green stimulus recovery. Ini merupakan pendekatan terbaik dalam menyusun strategi perencanaan pembangunan yang mengejar aspek pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Sesuai dengan skenario Low Carbon Development Initiative (LCDI) yang disampaikan Bappenas pada 2019, proyeksi rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,6 persen hingga 2024. Itu apabila didorong dari area pertumbuhan hijau (green growth).

Sebagai bagian dari perencanaan pembangunan yang fokus pada pertumbuhan hijau, peran pemerintah daerah menjadi sangat penting. Khususnya dalam mengidentifikasi situasi dan permasalahan utama dalam situasi krisis dan pandemi saat ini.

Menurut KPPOD, pemerintah daerah melalui pengembangan daya saing daerah dapat membantu perumusan kebijakan dan program yang lebih relevan dan tepat sasaran. Selain itu, daya saing daerah yang terpantau dan terkoordinasi dengan baik mampu memerincikan potensi sumber daya dan potensi pemungkin dari masing- masing wilayah.

Daya saing daerah berkelanjutan (DSDB) adalah serangkaian institusi, kebijakan dan faktor-faktor yang membuat suatu negara produktif dalam jangka panjang. Dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan, ekonomi, sosial, dan tata kelola. Untuk itu dilakukan sebuah pengukuran indeks daya saing daerah berkelanjutan (IDSDB). IDSDB merupakan alat ukur untuk menilai keberhasilan suatu daerah dalam berkompetisi dengan daerah lain dengan memperhatikan pilar-pilar keberlanjutan.

Kejelian menangkap peluang di masa pandemi merupakan tuntutan dan pekerjaan rumah bersama bagi para pemangku kepentingan ekonomi. Peningkatan daya saing menjadi urgensi dalam rangka menciptakan resiliensi di masa pandemi dan dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Halaman: