300 Ribu Peserta Didepak, Dana Kartu Prakerja Rp 1,1 T Batal Cair

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis (23/4/2020) melalui laman resmi www.prakerja.go.id.
14/10/2020, 17.43 WIB

 Manajemen Pelaksana (PMO) kartu prakerja mencabut kepesertaaan 310.212 peserta dari gelombang 1-7 program tersebut prakerja. Oleh karena itu, sisa insentif kartu prakerja senilai Rp 1,1 triliun dikembalikan ke kas negara.

Angka tersebut terdiri dari manfaat yang diterima peserta kartu prakerja sebanyak Rp 3,55 juta per orang. Rinciannya, biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pelatihan Rp 600.000 per bulan selama 4 bulan, dan insentif survei Rp 50.000 per survei untuk 3 kali survei.

"Yang dicabut kepesertaannya, kami kembalikan dananya ke Kementerian Keuangan," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin dalam Seminar Kartu Prakerja di Jakarta, Rabu (14/10).

 Rudi tak menjelaskan alasan pencabutan kepesertaan lebih dari 300 ribu orang tersebut. Namun Pasal 20 ayat (3) Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Program Kartu Prakerja. menyebutkan, bila penerima Kartu Prakerja tidak melakukan pemilihan pelatihan dalam waktu 30 hari akan dicabut kepesertaannya.

Rudi mengatakan belum ada keputusan apakah dana tersebut akan dialokasikan untuk kartu prakerja gelombang 11. Sampai saat ini, Manajemen Pelaksana masih menunggu keputusan Komite Cipta Kerja.

Dia menjelaskan bila ada pendaftaran gelombang 11, prosesnya harus segera dilakukan sebelum akhir Oktober. Oleh karena itu, Komite akan memutuskan dalam waktu dekat.

Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni P Purbasari mencatat, total jumlah peserta kartu prakerja dari gelombang 1-10 yang lolos pendaftaran mencapai 5,6 juta orang. Sebanyak 85% telah menyelesaikan pelatihan yang ada dalam program tersebut.

"Dari jumlah itu, peserta yang telah selesai pelatihan minimal satu pilihan sebagai syarat menerima insentif sebanyak 4,77 juta orang," ujar dia.

Seluruh peserta kartu prakerja telah membeli 5,19 juta pelatihan. Sementara itu, jumlah yang telah mendapatkan insentif sebanyak 4,55 juta orang dengan total dana disalurkan sebanyak Rp 3,97 triliun.

Pada hari ini, PMO Kartu Prakerja juga menggandeng startup teknologi finansial yakni DANA sebagai mitra pembayaran program ini. Dengan demikian, ada 5 dompet digital yang bisa dipakai pengguna kartu prakerja, yaitu BNI, OVO, LinkAja, GoPay, dan DANA.

Pemerintah berharap dengan bergabungnya DANA, maka peserta kartu prakerja akan memiliki lebih banyak pilihan dalam menggunakan kartu prakerja. Selain itu, penambahan mitra penyalur ini diharapkan akan meningkatkan inklusi keuangan RI.

Denni pun mengatakan kartu prakerja telah meningkatkan literasi masyarakat. Sebelumnya ada 13% peserta kartu prakerja yang belum memiliki rekening bank atau dompet elektronik (e-wallet).

Namun, usai mengikuti program, jumlah peserta yang memiliki rekening bank atau e-wallet bertambah. "13% sepertinya kecil, tapi karena kami melayani 5,6 juta itu setara 728 ribu orang," kata Denni.

Reporter: Rizky Alika