Kasus Covid-19 Tambah 5.418 Orang, Jakarta dan Jateng Masih Tertinggi

Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Tenaga medis melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap warga di Gelanggang Olahraga Tebet, Jakarta, Senin (23/11/2020). Kasus Covid-19 di Indonesia masih stabil tinggi di atas 5.000 kasus.
Penulis: Ekarina
28/11/2020, 17.49 WIB

Kementerian Kesehatan mengumumkan tambahan kasus Covid-19 di Indonesia pada Sabtu (28/11) di angka 5.418 kasus. Jumlah tersebut masih stabil tinggi di setelah kemarin, Jumat (27/11) kembali mencetak rekor dengan adanya tambahan 5.828 kasus. 

Penambahan kasus terbanyak masih berasal dari DKI Jakarta dengan 1.370 kasus, diikuti Jawa Tengah 1.118 dan Jawa Timur 453 kasus.

Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini mencapai 46.574 orang, lebih sedikit dibanding kemarin 48.823 spesimen. Sehingga total orang dites hingga saat ini mencapai 3,76 juta dan spesimen diperiksa sebanyak 5,6 juta.

Secara kumulatif, kasus Covid-19 di Indonesia hingga hari ini tercatat sebesar 527.999 orang, dengan tingkat positif di Indonesia sebesar 14,0%. Adapun untuk tambahan kasus kematian hari ini tercatat 125 orang, sehingga total ada 16.646 korban meninggal dunia akibat Covid-19. 

Sementara kasus kesembuhan hari ini ada 4.527. sehingga total sudah ada 441.963 pasien sembuh. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito sebelumnya mengungkapkan, penambahan kasus positif harian dalam sepekan terakhir terus bergerak di atas 4.000.

Sehingga, hal ini merupakan peringatan bagi masyarakat maupun pemerintah untuk tetap berhati-hati dan mewaspadai penyebaran wabah virus corona.

"Kasus positif bisa terus bertambah apabila tidak ada langkah serius dari masyarakat dan pemerintah daerah dalam mencegah penularan," kata Wiku dalam konferensi pers virtual pada Kamis (26/11).

Untuk mencegah penularan Covid-19, Satgas terus mengimbau masyarakat masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Protokol tersebut harus dilaksanakan dalam setiap aktivitas dan keseharian masyarakat.

Dia juga meminta kepada Satgas Covid-19 di daerah untuk menindak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku tanpa pandang bulu.

"Ingat, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dapat melindungi diri kita, dan orang-orang terdekat dari penularan Covid-19," ujarnya.

Sikap abai masyarakat terhadap penyebaran Covid-19 juga tercermin dalam survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). 

BPS melakukan survei pada 7-14 September 2020 yang melibatkan 90.967 responden. Mereka berusia 17 hingga lebih dari 60 tahun yang berlatar pendidikan Sekolah Dasar hingga Strata 3.

Dari 17 dari 100 responden yang survei menilai dirinya kebal dari infeksi Covid-19. Hal itu tecermin dari 4,5% responden yang menganggap sangat tidak mungkin dan 12,5% responden lainnya merasa tidak mungkin tertular.

Kedua pernyataan itu didominasi orang-orang berusia 17-30 tahun yang disusul di atas 60 tahun. Latar belakangnya pun berbeda-beda, namun menunjukkan pola yang sama. Semakin tinggi mengampu jenjang pendidikan, maka Covid-19 terasa makin berbahaya dan menular.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan