Kewajiban wisatawan menyertakan hasil tes PCR jika ingin berkunjung ke Bali berujung pada pembatalan rencana bepergian. Biaya tes yang cukup tinggi dan hasilnya yang tak bisa diketahui dalam waktu singkat membuat sebagian masyarakat memilih untuk refund tiket pesawat.
Salah satu maskapai yang menerima pembatalan tiket penerbangan itu adalah PT Citilink Indonesia. Citilink memproyeksikan tingkat keterisian penumpang pesawat ke Bali hingga akhir tahun semula mencapai 76% menjadi tinggal 62%.
“Sejak diberlakukannya kebijakan wajib PCR untuk masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke Bali, Citilink mencatat adanya penurunan jumlah penumpang sebesar 14% setelah adanya permintaan refund dan reschedule dari penumpang,” ujar VP Corporate Secretary & CSR Citilink Resty Kusandarina saat dihubungi Katadata.co.id Jum’at, (18/12).
Banyaknya calon penumpang yang membatalkan penerbangan membuat pendapatan Citilink menurun. Namun, maskapai tetap berkomitmen untuk memberi pelayanan yang optimal, serta memprioritaskan protokol kesehatan. “Kami juga berkomitmen untuk terus mematuhi aturan pemerintah,” katanya.
Maskapai nasional Garuda Indonesia pun terimbas kewajiban tes PCR. Tanpa menyebut rinciannya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan, mayoritas penumpang melakukan refund pasca adanya tes PCR.
“Sudah ada yang melakukan refund, mayoritas ke Bali,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Irfan Setiaputra.