Kemenkes Ramal Kasus Covid-19 Bisa Naik 40% setelah Libur Panjang

ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.
Calon penumpang mengantre untuk mengikuti rapid test antigen di area Terminal 1 Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur , Selasa (22/12/2020). Kementerian Kesehatan meminta masyarakat tidak melakukan perjalanan selama libur panjang akhir tahun untuk menekan kasus Covid-19.
28/12/2020, 20.56 WIB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat tidak melakukan perjalanan jauh selama libur panjang Natal dan Tahun Baru. Pasalnya, mobilisasi masyarakat dapat mendorong penambahan kasus Covid-19 hingga 30-40%.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Prof. dr. Abdul Kadir menegaskan bahwa jika masyarakat tidak melakukan perjalanan jauh atau mudik, tidak akan ada penambahan pasien Covid-19 setelah libur panjang. Oleh karena itu, dia meminta kesadaran dan kesediaan semua pihak untuk melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.

Di sisi lain, pemerintah mulai mengantisipasi peningkatan kasus setelah libur panjang. Hal itu penting karena tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit di seluruh Indonesia sudah mencapai 64,1%.

Selain itu, terdapat pula sembilan daerah yang tingkat pemanfaatan tempat tidur, atau dikenal juga dengan istilah Bed Occupancy Rate (BOR), mencapai lebih dari tingkat rata-rata nasional. Kemenkes pun telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau seluruh rumah sakit untuk menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 sebanyak 30-40%.

"Kita mengharapkan sebenarnya penambahan tempat tidur itu minimal harus selesai paling lambat minggu pertama atau kedua bulan Januari 2021," ujar Kadir dilansir dari Antara pada Senin (28/12).

Adapun kasus Covid-19 di Indonesia pada Senin (28/12) bertambah 5.854. Dengan begitu, total orang yang terinfeksi virus corona di Tanah Air mencapai 719.219.

Penambahan kasus tertinggi berasal dari Jakarta dengan 1.678 dan Jawa Tengah 977. Khusus untuk ibu kota, penambahan kasus Covid-19 lebih rendah dari sehari sebelumnya sebanyak 1.997.

Sedangkan Jawa Tengah justru naik cukup signifikan dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 785. Di sisi lain, Kalimantan Barat justru mencatatkan nihil kasus dari sehari sebelumnya sebanyak 17 orang terkonfirmasi Covid-19.

Di sisi lain, penambahan kasus harian dalam sepekan terakhir cenderung turun. Pada Rabu (23/12), kasus harian bertambah 7.514.

Kemudian pada Kamis (24/12) sebanyak 7.199. Kasus agak lebih tinggi pada Jumat (25/12) sebanyak 7.259. Pada dua hari selanjutnya, kasus harian cenderung lebih rendah dengan tambahan 6.740 dan 6.528.

Hingga pada hari ini kasus harian meningkat 5.854. Penurunan tersebut sejalan dengan jumlah tes yang juga semakin sedikit.

Pada 23 Desember 2020, jumlah orang yang dites mencapai 33.554 dan spesimen sebanyak 52.672. Pada Minggu (27/12), jumlah orang yang dites mencapai 29.425 dan spesimen sebanyak 41.963. Kemudian, pada hari ini jumlah orang yang dites hanya 26.630 dan spesimen 34.796.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan meskipun jumlah kasus cenderung turun. Protokol tersebut terdiri dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir. Hal tersebut dapat memperkecil risiko penularan Covid-19.

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan