Satgas Jabar Klaim Lonjakan Kasus Baru Covid-19 Akibat Data Lama

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Penulis: Doddy Rosadi - Tim Riset dan Publikasi
16/1/2021, 10.00 WIB

Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 3.095 kasus pada Jumat (15/1). Jumlah tersebut melewati DKI Jakarta dengan 2.541 kasus. Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim, lonjakan kasus itu terjadi karena adanya penambahan data lama.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, penambahan kasus baru positif Covid-19 pada Jumat (15/1) sebanyak 871 kasus. Adapun penambahan kasus baru positif Covid-19 yang tercantum dalam Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi) Covid-19 Jabar yakni 3.095 kasus.

"Jadi, kalau penambahan baru itu data lama 2.224 kasus ditambah kasus baru hari ini 871 kasus menjadi 3.095 kasus," ucap Daud, dalam keterangan tertulis yang diterima Katadata.

Berdasarkan data Pikobar pada Jumat (15/1), jumlah terkonfirmasi di Jabar mencapai 107.636 kasus. Sedangkan, pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi atau perawatan sebanyak 19.026 pasien.

Oleh karena itu, Daud mengimbau masyarakat Jabar untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Tetap laksanakan 5M, kami pun tidak lelah melakukan tracing, melakukan tes, dan menyarankan isolasi bagi pasien," katanya.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan bahwa telah terjadi penambahan kasus sebanyak 12.818 orang pada Jumat (15/1). Ini menjadi rekor baru untuk penambahan kasus positif.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan