Masih Banyak Orang Enggan Divaksinasi Covid-19, Ini Cara Mengatasinya

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.
Penulis: Hanna Farah Vania - Tim Riset dan Publikasi
13/2/2021, 12.30 WIB

Melansir dari pemberitaan CNNIndonesia.com, terdapat beberapa alasan lumrah akan keraguan masyarakat terhadap vaksin. Dosen Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Rizqy Amelia Zein mengatakan hal tersebut terjadi karena adanya ketidaktahuan akan pemahaman vaksin.

“Merasa tidak familiar, tidak bisa diprediksi, wajar, sangat wajar (kalau takut dan ragu)," katanya.

Adanya ketakutan pun datang dari narasi mengenai antivaksin. Ia mencontohkan riset di awal 2020 terhadap kelompok antivaksin di Facebook. Terdapat kelompok kecil namun aktif menyebarkan misinformasi tersebut. Masyarakat cenderung tertarik mendengar narasi tersebut karena berupa teori-teori konspirasi yang terlihat menarik untuk didalami. Hal ini bahkan membuat kampanye provaksin jadi tenggelam.

Rizqy pun menyayangkan beberapa pejabat publik yang menolak divaksin. Pasalnya, pernyataan tersebut akan menjadi kontroversial dan mempengaruhi masyarakat. Ia mencontohkan Ribka Tjiptaning, Anggota Komisi IX DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyatakan menolak divaksin saat rapat kerja Komisi IX.

Rizqy menilai persoalan ini dapat diatasi dengan menyeimbangkan narasi akan pentingnya vaksinasi. Upaya ini dapat dilakukan dari langkah kecil seperti memberikan pemahaman di tingkat keluarga. Selain itu juga penting berupaya untuk bersama-sama menghindari narasi yang tidak berdasarkan fakta dan data. Menurutnya, setiap orang memiliki hak untuk menolak vaksin. Namun, tidak baik untuk mengkampanyekan narasi tersebut di depan publik.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan