- Pekerja sektor pariwisata menjadi salah satu sasaran vaksinasi Covid-19.
- Pemerintah menyiapkan sejumlah insentif untuk membangkitkan sektor pariwisata setelah pandemi berlalu.
- Ada paket menginap dan rapat di hotel bagi perusahaan yang turut dalam program vaksinasi gotong royong.
Pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak selama pandemi Covid-19. Tidak sedikit usaha bangkrut dan pegawai kehilangan pekerjaan akibat pembatasan kegiatan masyarakat.
Kini, program vaksinasi Covid-19 menumbuhkan harapan akan kebangkitan bisnis pariwisata. Apalagi, pemerintah tetap membangun beberapa infrastruktur penunjang pariwisata. Pada Kamis (18/3) kemarin misalnya, Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Toraja di Sulawesi Selatan.
Jokowi juga memantau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di sejumlah destinasi Wisata seperti Yogyakarta, Bali hingga Tana Toraja.
Untuk memulihkan pariwisata, pemerintah pun berencana membuka kunjungan wisatawan mancanegara pada Juli mendatang. Rencana ini akan dilakukan bila angka penularan Covid-19 dalam kondisi terkendali.
"Ini mengutip dari Bapak Presiden, kalau semua angkanya kondusif, kalau semua patuh, dan kita mendapatkan reciprocity dari negara sahabat, mudah-mudahan Juni-Juli kita bisa mulai untuk wisman," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Rakernas I PHRI di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (18/3).
Pembukaan pariwisata untuk wisman akan diawali dengan tahap uji coba. Rencana ini dilakukan seiring dengan program vaksinasi yang didorong pemerintah, terutama di Bali.
Sebagai destinasi tulang punggung, Bali akan mendapatkan jatah 2 juta-2,5 juta vaksin Covid-19 sebelum Juli. Kepercayaan diri masyarakat diharapkan meningkat karena vaksin tersebut.
Selain vaksin, penerapan protokol kesehatan akan diperketat, serta pengetesan dan penelusuran kasus Covid-19 bakal diperkuat. Tidak hanya wisman, upaya ini diharapkan bisa mendorong wisatawan nusantara untuk mengunjungi Pulau Dewata.
Di sisi lain, Sandi akan mendorong sertifikasi Clean, Health, Safety, and Environment (CHSE) dengan pihak swasta. Sertifikat tersebut berfungsi untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Tak hanya itu, pemerintah akan menambah alokasi vaksin untuk pelaku pariwisata di Jabodetabek. "Pak Presiden bisik-bisik bahwa Jabodetabek juga diprioritaskan untuk pelaku sektor dan pelayan publik karena hotel restoran kita selalu bersinggungan dengan publik," ujar dia.
Databoks berikut menggambarkan dampak pandemi Covid-19 ke sektor pariwisata:
Ketua Umum Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani pun mendukung program vaksinasi Covid-19 yang dijalankan pemerintah. Namun, ia juga meminta penambahan alokasi vaksin bagi pekerja hotel dan restoran.
Menurutnya, alokasi vaksin untuk anggota PHRI hanya sebanyak 93 ribu orang. Padahal, anggota PHRI yang terdaftar mencapai 122 ribu orang. "Ini kami mohon bisa dibantu agar segera kami selesaikan.”
Selain itu Direktur Utama Hotel Sahid itu juga mengatakan bahwa pengusaha hotel dan restoran masih menanggung beban berat akibat merosotnya kunjungan wisata selama pandemi. Sebab, banyak pengusaha yang memulai bisnisnya dari dana pinjaman bank.
"Tanpa intervensi perbankan, kemungkinan akan terjadi gagal bayar yang sangat tinggi dan rentan kebangkrutan dari sektor pariwisata,” kata Hariyadi.
Insentif Tambahan
Mendengar kesulitan keuangan di sektor wisata, pemerintah akan memberikan sejumlah insentif fiskal untuk sektor pariwisata. Di antaranya, melalui hibah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dana hibah 2021 diperkirakan berkisar Rp 2,7-3,7 triliun, naik dari anggaran tahun lalu sebesar Rp 2,2 triliun. Adapun pada 2020, pemerintah sudah menyalurkan dana hibah kepada 6.700 hotel dan 7.600 restoran.
Penambahan dana hibah pada tahun ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja seluas mungkin dan memulihkan perekonomian. Di sisi lain, pemerintah tengah mempertimbangkan perpanjangan diskon wisata. "Karena tahun lalu sangat membantu," ujar Sandi.
Sandi menceritakan, banyak pihak yang menuding diskon wisata menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19. Namun, ia meyakini hotel, restoran, dan maskapai bukan menjadi bagian dari peningkatan penyebaran virus corona karena para pengusaha telah patuh terhadap protokol kesehatan. Dia pun berharap, program diskon itu bisa dilanjutkan pada tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mengalokasikan Rp 14,2 triliun untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata. Pemulihan akan fokus pada lima kawasan super prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Kemudian, pemerintah juga mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di Likupang, Morotai, Mandalika, Tanjung Lesung, Singhasari, Tanjung Kelayang. "Seluruh fasilitas fiskal diberikan," ujar dia.
Pemerintah pun akan menyediakan kredit modal kerja dengan bunga murah untuk membiayai pemeliharaan hotel. Selain itu, kredit modal kerja tersebut akan memiliki masa tenggang (grace period) selama dua tahun. "Ini diprioritaskan untuk wilayah pariwisata seperti Bali, Bintan," ujar dia.
Kredit modal kerja itu dapat mendukung pengusaha untuk pemeliharaan hotel hingga pemulihan karyawan. Harapannya, beban operasional pengusaha hotel dapat berkurang.
Selanjutnya, pemerintah bakal menyediakan fasilitas penjaminan kredit modal kerja serta memberikan dukungan kepada pemerintah daerah.
Di luar itu, Ketua Umum Partai Golkar itu berupaya mendorong pariwisata dari sisi suplai. Untuk mendorong permintaan, Airlangga tengah menyiapkan voucer paket pariwisata untuk tenaga kesehatan.
Ia belum menjelaskan secara rinci terkait voucer tersebut. Dalam bahan paparannya, voucer paket wisata merupakan bentuk penghargaan kepada tenaga Kesehatan yang telah bekerja keras selama pandemi Covid-19.
Selain itu, kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong sisi permintaan sektor perhotelan dan pariwisata. Oleh karenanya, pemerintah menyusun insentif bertajuk Bangga Buatan Indonesia guna mendorong arus wisatawan.
Airlangga juga menyiapkan voucer paket wisata + vaksin gotong royong. Nantinya, perusahaan peserta vaksin gotong royong berhak mendapatkan diskon atau voucer paket wisata untuk karyawannya atau diskon paket konferensi untuk menggelar rapat di hotel.
Tak hanya itu, setiap orang yang telah divaksin dua kali, baik dari vaksin pemerintah dan vaksin gotong royong, berkesempatan membeli voucer paket wisata. Seluruh paket wisata itu bertujuan untuk mendorong permintaan pariwisata.